FPIISUMBAR.COM – Hari ini Fakultas Kedokteran (FK) Unand berusia 65 tahun atau Lustrum ke-13 FK. Lustrum di masa covid-19 Dr.dr Andani Eka Putra mempersembahkan prestasi dalam bentuk kerja keras dan nyata.
Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi (PDRPI) dipimpin Andani Eka Putra, torehkan rekor nasional pemeriksaan spesimen swab.
“Rekor baru testing hari ini ditorehkan laboratorium PDRPI kami persembahkan untuk kado Lustrum ke -13 Fakultas Kedokteran Unand,”ujar Andani di whatsapp group ‘Kawal Covid-19 Sumbar’ Senin 7 September 2020.
Rekor baru dicatatkan Laboratoriium PDRPI FK Unand yaitu sejak Minggu hingga Senin subuh melakukan testing sebanyak 4650 spesimen.
“Jumlah segiru digabung dengan testing nasional, hari ini hampir 20 persen dari pemeriksaan spesimen swab se Indonesia dari Sumbar,” ujar Andani.
Menurut Andani capaian kerja PDRPI selama wabah korona melanda negeri merupakan pengabdian PDRPI untuk FK Unand, Unand dan masyarakat Sumatera Barat.
“Terimakasih untuk kawan-kawan Puskesmas dan dinas kesehatan serta rumah sakit atas tracing dan kiriman sampel. Terima kasih untuk pak gubernur dan segenap bupati/walikota se Sumatera barat atas dukungannnya. Kami juga berterimakasih atas masukan dari berbagai pihak, sehingga kita dapat memperbaiki segala kekurangan yg ada.,”ujarnya.
Andani juga menyampaikan spesial terimakasih kepada Kepala BNPB dan jajaran BNPB karena selama testing sample swab selama ini BNPB menjadi pendukung utama logistik PDRPI FK. Unand.
“Mari kita terus bekerjasama dalam pertarungan melawan Covid-19,”ujar Andani.
Dari 4650 sample swab tersebut, info pagi dari Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Sumbar Jasman Rizal, terkonfirmasi positif covid-19 di Sumbar 52 orang.
“Hari ini Laboratorium PDRPI FK Unand rekomendasi Kemenkes RI memeriksa 4650 spesimen dengan hasil 52 terkonfirmasi positif,”ujar Jasman Rizal.
Menurut Jasman hasil periksa sample swab kemarin hingga Senin dinihari itu juga menurunkan drastis positivity rate Sumbar.
“Kemarin postivity rate Sumbar mencapai puncak tertinggi yaitu 7 persen, hari ini turun tajam yaitu 1,1 persen,”ujar Jasman.
Jasman menjelaskan terjadinya variatisi positivity rate Sumbar karena metode pool test.
“Yaitu sistem pemeriksaan cepat dengan sample swab banyak yang diinisiasi Pak Dr.dr Andnai Eka Putra,”ujar Jasman.
Saat ini metode pool test Andani kata Jasman diadopsi oleh banyak provinsi di Indonesia seperti Sumut, Riau, Jabar, Jateng, Labkesda Surabaya, NTB, Sulsel.
“WHO pun telah approval metode ini dengan 1:5 dan FDA dg 1:4. Metode ini akan menjamin pemeriksaan swab skala besar sehingga silent spreader dapat diisolasi,”ujar. (Tim)