
Buser24.com-Pangkalpinang. kepala Stasiun Radio Pantai Pangkalbalam, Nanang menghimbau untuk para Nakhoda diatas kapal baik saat berlabuh maupun berlayar agar tetap intens berkomunikasi melalui master cable atau stasiun radio pantai. Hal ini mengingat berdasarkan perkiraan cuaca pelayan dari BMKG sejak tanggal 6 Desember 2020 yang lalu tentang perkiraan harian tingginya gelombang.
Lebih lanjut Nanang selaku kepala Stasiun Radio Pantai Pangkalbalam mengatakan dalam mencegah terjadinya musibah atau insiden di laut, agar para Nakhoda : 1.Melakukan pemantauan kondisi cuaca setiap hari Melalui portal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG),
2. Sekurangnya kurangnya 6 (enam) jam sebelum berlayar untuk selanjutnya melaporkan kepada Syahbandar guna mengajukan surat Permohonan Berlayar (SPB).
3. Selama masa pelayaran di laut Nahkoda wajib melakukan pematauan dan melaporkan kondisi cuaca minimal enam jam sekali dan dilaporkan ke Stasiun Radio Pantai (KSROP) terdekat dan mencatat dalam log blok.
4. Bila kapal dalam keadaan mendadak menghadapi cuaca buruk, nakhoda segera putar haluan mengarah tempat yang aman dengan ketentuan kapal dalam keadaan siap digerakkan, ujar Nanang.
Selanjutnya Nanang juga menyampaikan untuk nakhoda yang kapalnya telah berlindung dianggap aman agar melaporkan ke Syahbandar atau ke SROP terdekat dengan menginformasikan keadaan posisi kapal koordinat dengan jelas.
Nanang menambahkan salah satu penggunaan Ais/ Automatis Indentification Syestem merupakan sebuah Syestem otomatis untuk mengindentifitas keberadaan posisi kapal, dengan adanya Syestem Ais keuntungan strategis meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan dari Stadion Radio Pantai melalu, Verssel Traffic Service (VTC) menjadikan pemanduan kapal.
Hal ini bermanfaat untuk meningkatkan jaminan keselamatan pelayaran dan juga meningkatkan kapasitas informasi, tuturnya.9/12/202. (Fr)