
SERGAI | Buser24.com —-
Seorang pelajar berusia 16 Tahun asal warga Kecamatan Bintang Bayu dipaksa mengaku sebagai anggota geng motor oleh sekelompok orang tak dikenal yang diduga anggota geng motor.
menjelang tengah malam setelah pulang dari pasar malam, kejadian tersebut pada hari Minggu (8/12/2024) lalu.
“Korban menyebutkan, terpaksa mengakui sebagai anggota geng motor karena dirinya diancam dengan celurit, mereka memaksa korban sembari mem Videokan korban di membuat pengakua, ujar korban didampingi ibu kandungnya, pada hari Rabu 11Desember 2024 lalu.
Saat ditemui Media ini di rumah kediamannya, diketahui korban yang masih pelajar kelas XI menceritakan, kejadian pada hari Minggu (8/12/2024) jelang tengah malam.
“Ia nya (Red Korban) menceritakan, bermula saat dirinya bersama kedua temannya yang juga masih pelajar kelas XII pulang dari pasar malam di Dolok pelaku “Uc
“Kawanku berhasil lolos , disana aku dianiaya dipukuli maupun diancam dengan sajam, sembari menunjukkan luka dipinggang yang mulai berangsur pulih.
Tak sampai disana, korban dibawa oleh puluhan orang yang diduga pelaku geng motor tersebut kearah Serba Jadi dengan dibonceng dua orang.
“Korban duduk ditengah kemudian korban dibawa ke Simpang Tambak Cekur Kecamatan Serba Jadi.
“Korban ketakutan, karena salah satunya mengatakan “matilah kau ini, saat itu kondisi gelap pak, tak satupun yang aku kenal dari mereka”,ujar nya lirih saat ditanya apakah mengenal para pelaku.
Tiba di Simpang Tambak Cekur itulah korban dipaksa membuat pengakuan dalam video bahwa dirinya dipaksa anggota geng motor mau tak mau korban harus menuruti, karena dibawah ancaman para pelaku.
Disana salah seorang berkata ,” anak mana kau” yang dijawab korban “anak Desa ( Kecamatan Bintang Bayu). Setelah mendengar itu korban malah diberi air minum dan disuruh berkumur-kumur karena ada darah dimulutnya.
Tala lama seseorang dengan kendaraan Vario menawarkan untuk diantar tapi ditolak korban. Tapi temannya yang lain menawarkan korban bersedia awalnya mau diturunkan di Pos Pengaman pertama masuk Kebun Bandar Pinang Estate tapi korban tidak mau.
Korban minta diantar disalah satu warung di Kampung Kelapa, Korban diturunkan dan mendapat tendangan dari lelaki yang mengantarnya.
Ibu korban mengatakan anaknya baru diantar sekitar pukul 03.30 WIB dini hari, sekitar pukul 05.30 WIB kami baru dapat kabar dari tetangga karena mendapat kabar dari temannya dari Serba Jadi.
Atas kejadian ini, ibu korban dan keluarga lainnya merasa khawatir dan trauma atas apa yang dialami putranya mengalami luka-luka serius.
Saran keluarga, ibu korban tengah membuat laporan ke Mapolsek Dolok Masihul pada. hari Senin ( 11/12/2024) dengan bukti Surat Penerimaan Laporan Pengaduan (SPLP) Nomor STPL/B/93/XII/2024/SPKT/Polsek DOLOK MASIHUL/Polres Sergai/Polda Sumut yang ditandatangani Ka.SPKT Aipda Solly Sianipar.
Menurut keterangan ibu korban barang bukti seperti baju kaos yang ada bercak darah, switer coklat ,celana panjang yang dipakai anaknya saat kejadian turut diminta polisi dan Visumnya sudah diambil dari Klinik Buah Hati” ucap ibu korban. Pihak keluarga berharap kasus yang dialami korban mendapatkan titik terang. Bersambung (HL24).
Editor..zamri.