Buser24.com | Langsa (Aceh).
Melihat data realisasi pembangunan rumah yang ada, ambisi pemerintah membangun 3 juta rumah per tahun belum jelas dan belum tepat sasaran.
Harus membuat strategi dan inovasi yang matang, dan kajian serta verifikasi yang akurasi sebagai penerima manfaat
Terlebih lagi melihat total anggaran Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman pada 2025 tercatat Rp 5,078 triliun, turun dibandingkan tahun 2024 yang mencapai Rp 14,3 triliun.
“Apakah data yang telah diverifikasi sudah sesuai dengan kondisi yang sebenarnya, sebab banyak penerima manfaat yang pada dasarnya sudah memiliki rumah yang sangat layak huni, lalu bagaimana dengan masyarakat yang sama sekali tidak memiliki rumah,”tanya Muhtar warga kota Langsa kepada wartawan Senin 06/01/2025.
Seperti dikota Langsa, ada ditemukan masyarakat yang sama sekali belum memiliki rumah, mereka tinggal dirumah sewa bertahun tahun sebab hanya mampu untuk membayar sewa sebagai tempat tinggalnya selama hidupnya.”ungkap nya.
“Dan juga ada sebagian masyarakat yang sama sekali tidak memiliki lahan untuk membuat rumah karena tidak mampu untuk membeli lahan, dan ada juga sebagian masyarakat yang sudah memiliki lahan tapi tidak mampu membangun rumah, dikarenakan tidak memiliki penghasilan yang cukup. Jangan kan untuk membeli lahan atau membuat rumah dan tempat tinggal untuk makan sehari hari pun sulit.”
“Nah ini yang perlu dicatat dan diperhatikan oleh pemerintah, terutama bagi masyarakat yang sama sekali tidak memiliki lahan untuk membuat rumah dan tempat tinggal, jangan hanya bagi mereka yang sudah memiliki rumah lalu diberi bantuan, baik rehap rumah dan rumah layak huni juga berbagai macam bantuan,” tegasnya.
“Menurut saya ada program 3 juta rumah apakah ini sudah tepat sasaran, yang sudah pasti mereka mereka yang sudah memiliki lahan dan rumah, lalu bagaimana dengan masyarakat yang tidak memiliki lahan untuk bangun,”sebut Muhtar lagi.
Reporter : Wira