
Buser 24 com. Meranti. Aktivitas bongkar muat barang disalah satu Pelabuhan Camat milik Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti, kondisinya sangat prihatin , terlihat tidak ada tanda tanda untuk diperbaiki dari pihak istansi yang terkait.
Pada hal, pelabuhan tersebut salah satu sarana yang sangat dibutuhkan para pengusaha perdagangan antar pulau maupun masyarakat awam sebagai buruh melakukan bongkar muat dipelabuhan tersebut .
Karena , menutnya , satu satunya pelabuhan yang digunakan selama ini sebagai mata pencarian kebutuhan sehari hari, inilah pelabuhan dibagun dizaman pemerintahan Kab Bengkalis, sebagai pintu gerbang naik turunnya penumpang maupun bongkar muat barang .
Sesuai hasil pantauan awak media dilapangan 25/10/2021 terlihat pelabuhan tersebut sudah tidak layak lagi digunakan aktivitas bongkar muat barang , karena kondisinya sangat prihatin. terlihat tiangnya pelabuhan tersebut sudah ada yang turun dan retak maupun lantainya pun sudah ada yang putus dan amruk.
Dikatakan salah seorang tokoh masyarakat inisial SF mengatakan pada awak media , seharusnya pihak Pemda meranti tanggap terkait robohnya atau amruk pelabuhan milik pemda itu , seharusnya pihak yang terkait jangan pakai pandang pandang saja , sejepatnya dilakukan perbaikan demi menyelamatkan dari kecelakaan terhadap buruh yang melakukan aktivitas bongkar muat,katanya.
Ini sebagai tantangan buat Bupati Meranti H.Adil untuk dapat melakukan perbaikan serta mencegah timbulnya pembongkaran barang di pelabuhan tikus yang merugikan negara dan daerah kita sendiri .
Setahu saya, setiap Kapal melakukan aktivitas bongkar barang dagangannya yang melalui pelabuhan tersebut harus membayar cukai atau disebut tribusi untuk daerah, hal ini terjadinya kerusakan pelabuhan siapa yang mengututip tribusi ini ?. kemana aliran dana itu ?.Siapa yang pertanggungjawab kerusakan pelabuhan ini ?.
Bengitu juga dikatakan salah seorang buruh yang tidak bersedia disebutkan identitasnya , mengatakan pada awak media pihak pemerintah jangan pandai mengambil tribusi saja, sebaliknya juga pihak pemerintah daerah harus pertanggungjawab memperbaiki pelabuhan yang rusak ,katanya.
Kalau kita lihat aktivitas bongkar muat pelabuhan ini dikatakan rutin setiap hari , ini merupakan salah satu kebangaan pemkab Meranti sebagai salah satu pendukung tribusi daerah, ucapnya.
Karena pelabuhan Camat tersebut dibangun zaman Pemerintahan Kabupaten Bengkalis ,sudah pantas nya pihak pemda Meranti melakukan perbaikan, Coba bayangkan sudah 12 tahun kita menjadi sebuah Kabupaten , nah kita lihat sendiri , apa yang terjadi di Meranti saat ini ?.
Ekonomi serba sulit ,lapangan kerja pun tidak ada , mau tidak mau terpaksa kerja buruh saat sekarang ini memiliki resiko , walaupun kondisi pelabuhan seperti ini tetap dilakukan.
Begitu juga Wakil Rakyat Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti harus tinjau langsung kepelabuhan ini, jangan keluhan masyarakat tidak ditangapi , karena mereka yang duduk dikursi empuk itu adalah suara rakyat ,pungkasnya.***
Editor. Zamri