Buser24.com | Langsa.
Kearifan lokal adalah merupakan salah satu hal yang penting disalah satu daerah dan negara kita ini harus dijaga oleh seluruh masyarakat Indonesia agar tetap lestari dan tidak punah. Makanya, tidak heran jika kini banyak aktivis yang mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam program pelestarian kearifan lokal di berbagai daerah. Namun, banyak pihak yang megesampingkan aspek aspek kearifan lokal.
Manajemen PTPN4 Regional 6 yang bergerak di daerah propinsi Aceh saat ini terkesan mengabaikan aspek aspek kearifan lokal dan juga dianggap Mengangkangi nilai nilai Syariat Islam sehingga akan didemo oleh masyarakat bersama LSM Gadjah Puteeh di Langsa. Pada tanggal 30/132024. Sesuai dalam surat pemberitahuan kepada kepolisian Republik Indonesia Resort Langsa. Bernomor 0039/PA/Dpp/LSM-GP/XII/2024 yang ditujukan ke Polres Langsa pada tanggal 23/12/2024 perihal Pemberitahuan Aksi, dan akan dilaksanakan pada hari Senin (30/12/2024), mulai pukul 09.00 wib sampai dengan Menang. Ditandatangani oleh Said Zahirsyah (Direktur Eksekutif Gadjah Puteh) selaku penanggungjawab aksi dan Wahyu Ramadana sebagai Koordinator Aksi.
Menanggapi akan terjadinya aksi demo yang akan dilakukan oleh masyarakat bersama LSM Gadjah Puteh di kantor manajeman PTPN4 Regional 6 Kebun baru Langsa. Salah seorang karyawan yang enggan disebut nama Rabu 25/12/2025 Kepada wartawan menyampaikan.
“Mengapa alasan kearifan lokal perlu dilestarikan dan jaga karena kearifan tersebut sebuah cerminan budaya asli masyarakat Aceh. Kearifan lokal adalah merupakan tata cara memakai, mengolah, hingga merawat sumber daya yang tersedia secara bijak dan logis. Dengan begitu, kondisi alam dan lingkungan sosial pun akan tetap terjaga.”
Oleh karena kearifan lokal perlu dilestarikan guna menjaga keseimbangan dengan lingkungannya dan sekaligus dapat melestarikan lingkungannya serta sebagai upaya meminimalisir dampak bencana, serta terjadinya konflik sosial.”
“Sayangnya, di era globalisasi sekarang ini justru memicu berbagai perubahan sikap dan pemikiran banyak pihak. Ditambah lagi dengan masuknya berbagai budaya asing ke sekitar kita. Hal inilah yang kerap membuat kita, merasa bahwa kearifan lokal tampak kuno dan ketinggalan zaman.”
“Hal-hal seperti inilah yang seharusnya bisa dicegah. Sebab, jika kondisi tersebut tetap dibiarkan, maka norma norma syariah Islam akan terhapus dan masa depan anak bangsa akan kehilangan akar kebangsaan karena ciri khas bangsa yang sudah hilang. Juga masyarakat setempat akan terus terjajah.” Pungkasnya. Ini seru menyambut tahun baru manajemen PTPN4 Regional 6 Langsa didemo.”imbuhnya.
Sementara itu pihak SPBUN enggan memberikan tanggapan sampai terbitnya berita ini.
Reporter : wira