Buser24.com, Meranti – Maraknya beredar bermacam jenis rokok tampa cukai di Kabupaten Kepulauan Meranti, Jamaludin Ketua DPD LSM PKPP angkat bicara terkait maraknya beredaran rokok tampa cukai di Meranti, mekalui Kapal laut yang bergerak membawa penumpang dari Pulau Batam ke Selatpanjang.
Menurut Jamaludin, mengatakan pada awak media kegiatan seperti ini sebenarnya sudah berjalan cukup lama .sepertinya ada unsur dugaan pembiaran dari pihak Oknum tertentu diKabupaten Kepulauan Meranti ini ,katanya.
Karena menurutnya rokok tampa cukai tersebut masuk wilayah Meranti malah dikatakan setiap hari masuk melalui Kapal membawa para penumpang dari Pulau Batam ke Meranti, malah dilakukan pembongkaran rokok tersebut pada Sore hari disalah satu pelabuhan ,dengan modus untuk mengalapui petugas yang ada dipelabuhan , rokok tersebut dimasukan dalam Komber dengan Sklabesar, diperkirakan setiap hari menjapai 8 komber , seolah olah komber tersebut adalah milik para penumpang, ungkapnya.
Juga dikatakan Ketua DPD LSM PKPP di Meranti meminta kepada pihak istansi yang terkait Kepulauan Meranti agar dapat menindak secara tegas dan melakukan rasizia gabungan yang diduga menjual rokok tampa cukai terhadap pelaku usaha yang berasal dari Pulau Batam, kalau kita lihat bisnis rokok tersebut cukup terbungkus dengan rapi.
Juga dikatakan Jamaludin pada awak media 9/10/2020 ,kalau memang ada niat dari pihak Istansi yang terkait ingin pasmikan beredaran rokok bermacam jenis seperti rokok INA, Lukman, Hamil dan AUORA tampa cukai ,di himbauan dari pihaknya, pada istansi yang dianggap terlibat di Meranti harus bertindak sesuai koridor Hukum yang berlaku, serta memberi sipatcera terhadap pihak pengusaha yang nakal.
Karena menurut Jamaludin selama ini beredarnya rokok tampa cukai itu terlihat dilakukan secara terang terangan, dan juga bukanlah suatu rahasia umum lagi, tentu semua orang banyak mengetahui, sehingga menimbulkan Opini miring dari kalangan masyarakat maupun menjadi tanda tanya banyak orang, ada apa sebaliknya?, terlihat satupun pihak istansi yang terkait tidak ada yang mampu untuk menindak pelaku usaha yang merugikan negara, katanya.
Seharusnya pihak istansi yang terkait menyelamatkan kerugian negara, bukan sistim dugaan pembiaran, malah terlihat semakin merajalela, seolah olah Kabupaten Kepulauan Meranti ini tidak ada istansi yang terkait, tentu sudah pasti timbulnya asumsi dugaan yang miring terhadap oknum tertentu, katanya.
Akibat lemahnya pengawasan dari pihak istansi terkait di pelabuhan Pulau Batam dan pelabuhan Selatpanjang Kabupaten Kepulauan Meranti terhadap barang bawaan para penumpang disetiap keberangkatan kapal menju Selatpanjang, kuat dugaan ada indikasi salingkerja sama pihak pengusaha rokok dengan oknum istansi terkait ,pungkasnya. (Tim B24 Jam)