
Buser24.com | Langsa.
Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) setiap tahunnya diikuti oleh sejumlah Geuchik dikota Langsa dengan menggunakan Alokasi Dana Desa (ADD), terkesan hal ini sudah menjadi ajang “Bisnis ” oleh oknum – oknum tertentu.
Dalam dua Tahun terakhir ini tercatat sudah empat kali Geuchik se- kota Langsa mengikuti kegiatan Bimtek.
Pertama kalinya kegiatan Bimtek diadakan di Kota Medan dengan Biaya sebesar Rp.6.000,000. yang ke dua diadakan dikota Bandung, dengan anggaran sebesar Rp.12,000,000, yang ketiga dikota Batam dengan anggaran sebesar Rp.12,000,000 dan yang ke empat kembali lagi ke kota Medan dengan biaya sebesar Rp.7,000,000, seperti nya Geuchik bak sebuah Pepatah yang dikatakan bagai “Buah simalakama” ngak pergi Mati Emak,Pergi Mati Ayah.
Untuk kegiatan Bimtek satu Desa diperhitungkan menghabiskan anggaran sekitar Rp 36 juta,di kali 66 Desa yang ada di Kota Langsa jadi total sebesar 2,376(dua miliar tiga ratus tujuh puluh enam juta) , semua kegiatan Bimtek selalu dilaksanakan diluar daerah Aceh, dinilai oleh banyak pihak bahwa kegiatan Bimtek tidak ada manfaatnya untuk kepentingan masyarakat didesa.
Karena selama ini dari hasil Bimtek tersebut, menurut sejumlah kalangan masyarakat tidak pernah diterapkan (diaplikasikan) oleh para Geuchik atau perangkat desa di kampungnya masing – masing, yang mengikuti kegiatan Bimtek sehingga terkesan hanya untuk menghambur – hamburkan uang negara, dan patut diduga kegiatan Bimtek hanya kepentingan oknum – oknum tertentu untuk meraup keuntungan pribadi maupun kelompok nya.
Ironis nya soal Bimtek yang perangkat desa di Kota Langsa, dianggap telah melukai hati rakyat dan juga menjadi perbincangan hangat serta viral ditengah – tengah masyarakat, maupun postingan netizen disejumlah akun media sosial.
“Sistemik dan masif perilaku oknum -oknum tertentu yang sejak dari awal telah direncanakan dan terindikasi telah bekerja sama dengan Kelembagaan yang bersertifikasi untuk buat pelatihan BUMD dan melakukan kunjungan kerja.”
Selanjutnya dalam Pelaksanaan Bimtek diduga ada motif dan modus oknum – oknum tertentu yang diduga bekerjasama dan mencari Justifikasi kepada oknum penegak hukum.
“Program belum nampak nyata yang murni dan lahir dari masyarakat didesa. Kapan pada musyawarah ditingkat dusun atau desa yang diusulkan oleh masyarakat. Program dan perencanaan ini tidak lain dan terindikasi merupakan titipan dan perencanaan dari atas, sementara para Geuchik mau tidak mau hanya mengikuti.
“Sistemik dan masif, pola pola dengan indikasi perampokan uang yang bersumber dari dana ADD dengan modus yang dibuat secara legal. Apa manfaat untuk masyarakat didesa dari Pelatihan ini?. Tentunya menjadi sebuah pertanyaan besar dengan menghamburkan dana ADD yang mencapai milyaran rupiah,”
Kegiatan Bimtek (Bimbingan Teknis) dan pelatihan juga telah digelar dan diikuti oleh para Geuchik dan perangkat Gampong se-Kota Langsa, yang berlangsung diAula Hotel Radisson, Jalan Adam Malik Kota Medan, selama tiga hari, yakni dari tanggal 15 – 18 Mei 2023. Kemarin.
Kegiatan Bimtek tersebut, kabarnya untuk peningkatan aparatur desa terhadap Pengelolaan Program Ketahanan Pangan Bagi Perangkat Gampong se-Kota Langsa, dan kabarnya juga dibuka langsung oleh H. M Nasir Djamil, M.Si anggota DPR-RI Komisi III fraksi PKS dari dapil 2 Aceh.
Bimtek yang telah dikuti lebih dari 66 Gampong dalam Wilayah Kota Langsa tersebut, sebagai pihak pelaksananya, dikabarkan dari Lembaga Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan Masyarakat Mumpuni (LP2KM2).
Reporter : tim buser24