
Buser24,com.Lombok Timur- Aksi jilid II Aliansi Mahasiswa Lombok Timur (AML) lakukan demonstrasi depan gedung Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Lombok Timur (Lotim), namun aksi tersebut sempat tegang dikarenakan unsur pimpinan DPDR Lotim tak kunjung ada yang menemui massa aksi yang berakibat gerbang dan billboard unsur pimpinan jadi sasaran massa aksi. Selasa (3/10/2023)
Massa aksi kembali menyuarakan tuntutannya didepan gerbang kantor DPRD lotim, yang salah satunya terkait kebijakan pemerintah yang mencabut subsidi pupuk untuk para petani, juga banyaknya tambak ilegal di bagian selatan yang menjamur.
Hingga massa tidak sabaran karena tak kunjung unsur pimpinan tidak ada yang menemui massa aksi yang menyebabkan situasi meluai tegang, Dimana massa aksi melampiaskan kekesalannya dengan corat-coret tembok DPRD Lotim dengan kata yang kurang pantas.
Tidak puas dengan corat coret massa aksi lebih anarkis lagi dengan membobol pintu gerbang dan merobek baleho bertuliskan unsur pimpan DPRD Lotim.
Massa aksi terus merangsek masuk hingga depan rangga lobi DPRD Lotim, kemabali orator aksi menyuarakan tunturan dengan meminta agar pimpinan menemui massa.
Sekretaris Dewan (Sekwan) Ahyan menemui massa aksi Aliansi Mahasiswa Lombok Timur menyampaikan pada massa bahwa minggu lalu karena saat melakukan aksi jilid I semua anggota dewan sedang rapat paripurna.
Dan untuk aksi Jilid II saat ini, Ahyan mengatakan Surat prrmohonan hearing dari koordinator lapangan (korlap) diterima jam 13.30 kemarin, anggota dewan saat itu semua sudah balik dan untuk pemberitahuan sudah disampaikan ke grup.
Karena mepetnya surat pemberitahuan sementara tanpa di duga ada acara pimpinan di luar daerah, sehingga tidak ada unsur yang menemui massa aksi.
“Dan hari ini semua pimpinan DPRD sedang berada di luar daerah untuk kungker,” terang Ahyan di depan masa aksi.
Tetapi dari semua penjelasan Sekwan tersebut tidak di terima Massa aksi, sehingga massa aksi meminta minimal ketua komisi III DPRD Lombok Timur menemui mereka di depan tangga lobi.
Massa aksi meminta dewan untuk menemui mereka di luar, mereka tidak menginginkan masuk ke ruang rapat DPRD. Namun setelah dilakukan negosiasi, perwakilan massa aksi mau masuk ditemui sekwan untuk melakukan tidakan selanjutnya terkait tuntutan yang digaungkan massa aksi.
Setelah melakukan negosiasi di ruang DPRD Lotim, akhirnya massa aksi membubarkan diri dengan tertib dan akan melakukan melakukan aksi jilid III dengan membawa jumlah massa yang lebih besar lagi. (Purnomo)