Buser24jam.com, Sukabumi – Daya tarik wisata tak selalu terletak di objek wisata itu sendiri. Perbagai kegiatan, seperti pertunjukan musik juga di anggap sebagai sarana efektif mendatangkan wisatawan, baik asing maupun domestik, seperti halnya Yayasan Bumi Karuhun menyelenggarakan kegiatan Aku dan Bambu Fest Nusantara 2024.
Tampak Hadir, Asda 2 Kabupaten Sukabumi, Pejabat Musional Adiatama Kepariwisataan Provinsi Jawa Barat, Kepala UPT Kebudayaan Universitas Pendidikan Indonesia, Muspika setempat, Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Al Jabar Bandung, Sanggar Seni Cengkok Wijayakusuma, (CWK) beserta Tamu undangan Lainnya.
Dalam sambutannya, Dinas Pariwisata Provinsi Jawa Barat memberi dukungan penuh terhadap penyelenggaraan Festival Bambu Nusantara 2024 yang diselenggarakan di Kedai Awitali Desa Gede Pangrango Kecamatan Kadudampit. pada 14 – 15 Desember 2024.
“Sesuai dengan namanya, Kedai Awitali dengan Tema Aku dan Bambu “Tos Wayahna awi Ngajomantara” artinya “sudah waktunya Bambu mendunia”, ini akan dipromosikan dan dipopulerkan sebagai tujuan wisata edukasi bambu di Kabupaten Sukabumi ,” kata Dian Ahmad Kosasih Ketua Badan Pembina / Pendiri Yayasan Bumi Karuhun (YBKK), Minggu (15/12/2024).
Dirinya juga menambahkan, keberadaan kedai Awitali sebagai tujuan Wisata Edukasi Bambu, diharapkan akan menjadi daya tarik baru yang dapat meningkatkan kunjungan wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara ke Kabupaten Sukabumi.
Dalam kesempatan yang sama, menurut M. Charli selaku panitia Aku dan Bambu Fest Nusantara 2024 ini dipersiapkan sebagai titik awal terbentuknya forum seniman bambu maupun menjadi agenda festival kebudayaan Nusantara serta meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap bambu dalam kesenian, kebudayaan dan lingkungan hidup.
“Seperti yang diketahui bambu sangat populer dan bahkan sudah ditetapkan sebagai bahan baku alat musik seperti Angklung yang oleh UNESCO dijadikan Warisan Budaya tak Benda dunia dari Indonesia,” tambah dia.
Aku dan Bambu Festival Nusantara 2024 dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan musik tradisional dan Modern seperti
Kohkol, Ngamumule awi dan menanamkan bambu secara tradisional, angklung digital, Pencak Silat, Lomba Kreasi, Angklung Sukabumi, Pameran Karya UMKM, Gaya Gita, Kakoncara, Teater Musical Peradaban Sungai, Sayang Iwung, Calung, dan beberapa pertunjukan kesenian lain.
A1/Ib