
Buser24.com – Galang: Penyakit mulut dan kuku (PMK) kini mulai menyerang ternak sapi milik warga Desa Keramat Gajah, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang.
Warga peternak sapi di Desa Keramat Gajah mengharapkan perhatian serius Bupati Deli Serdang, H Ashari Tambunan dan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi untuk segera menurunkan tim penyuluhan mengenai PMK yang menyerang ternak sapi mereka.
Kiki Novita, 32 tahun warga Dusun I, Kesa Keramat Gajah, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang kepada Awak Media, Kamis (30/06/2022) mengatakan, ternak sapinya mulai terserang penyakit mulut dan kuku.
Hal itu diketahui Kki dari mulut sapinyanya yang berwarna merah kemerahan dan mengeluarkan air liur serta tidak mau berdiri kalau tidak dipaksa.
“Ternak sapinya kalau sudah terkena PMK, dapat ditandai dengan tidak mau berdiri. Karena kukunya sudah membusuk karena sudah masuk virus. Akibatmenahankan sakitnya, sapinya gak mau berdiri kalau tidak dipaksa”, tutur Kiki.
Untuk mengobati ternak sapinyanya kata Kiki, ia terpaksa mengambil inisiatif memanggil dokter hewan dari Lubuk Pakam bernama Reza pada tanggal 22 Juni lalu.
Kiki mengaku tidak tahu persis berapa jumlah ternak sapi yang terserang penyakit mulut dan kuku di Desa Keramat Gajah. Karena penyakit mulut dan kuku sapi itu kata manteri hewan dapat menular. Sehingga warga disana saling tidak komunikasi mengenai kondisi ternak sapinya masing masing.
Cuman informasi yang diperoleh Kiki Novita, selain ternak sapinya, ada juga warga di dusunnya yang terserang penyakit mulut dan kuku.
“Yang sudah pasti terserang PMK disini ya, selain saya punya satu ekor, punya pak Sami satu ekor, Pak Ing satu ekor, Ibu Waini satu ekor dan Pak Wana satu ekor. Lainnya masih gejala”, sebutnya.
“Katanya penyakit PMK jarak radius 100 meter bisa menularkan. Jadi saya tida berani untuk melihat ternak sapi warga lain. Karena khawatir nanti disebut menularkan. Jadi sesama peternak tidak ada informasi”, sambung Novita.
Menurut Kiki, berbagai cara sudah ia lakukan untuk penyembuhan ternak sapinya. Mulai dari suntik vaksin sampai memberi jamu dan telor sudah ia lakukan.
“Alhamdulillah sejak di suntik dan diberikan jamu dan telur saran dokter Reza itu sudah ada tampak perubahan sapinya. Artinya sudah mulai nampak baik. Cuman yang kita cemaskan tidak adanya bimbingan dati tim penyuluh tempat kami bertaanya kalau tiba tiba PMK itu datang lagi menyerang ternak sapi ”, ucap Novita.
Ketika diinformasikan bahwa pihak Pemerintahan Desa Keramat Gajah kabarnya sudah menurunkan tim penyuluhan ke desa, Kiki mengaku belum mengetahuinya.
“Kapan itu pak. Kami di dusun I gak ada diinformasikan. Entahla yang lain”, ujar Kiki dengan nada bertanya.
Kepala Desa Keramat Gajah, Sugiaman sehari sebelumnya, Kamis (29/06/2022) saat di kantor Camat Galang menyebutkan pihaknya sudah pernah menurunkan tim penyuluhan dan melakukan penyuntikan terhadap sapi warga Keramat Gajah.
Namun diakui Sugiaman, sebagian warganya ada yang mau sapinya di suntik vaksin dan ada yang tidak mau.
Keterangan kepala Desa Keramat Gajah itu dibenarkan Sekretaris Desa, Amir Hamzah. Dikatakan Amir Hamzah, sekitar 1 bulan lalu tim peyuluh sudah pernah turun melakukan survei dan pemeriksaan terhadap ternak sapi di Keramat Gajah.
“Satu bulan lalu tim penyuluhan sudah turun. Waktu itu tidak ada sapi yang terserang PMK disini. Memang ketakukan warga terhadap PMK cukup tinggi. Kemarin saja ada warga yang menjual sapinya dengan harga cukup mura”, ujar Amir Hamzah.
Minta Perhatian Serius Baik Kiki Novita maupun warga pemilik sapi lainnya di Desa Keramat Gajah mengharapkan perhatian serius Bupati Deli Serdang, H Ashari Tambunan dan Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi terhadap kecemasan dan ketakutan mereka terhadfap serangan penyakit mulut dan kuku sapi tersebut. (Mas bagus)