![]()
Medan,Buser24.com — Prosesi adat Melayu kembali menjadi sorotan publik setelah Sultan Kualuh Tengku Zainoel Abidin Al Hajj menganugerahkan gelar kehormatan kepada para pengurus Majelis Adat Negeri Tanjung. Kegiatan sakral ini digelar pada Minggu (23/11/2025) di Mega Park, Jalan Kapten Muslim Medan, dan dihadiri sekitar 100 tamu undangan.
Kapolres Batu Bara AKBP Doly Nelson Hotasi Hasian Nainggolan, S.H., M.H. turut memberikan perhatian besar pada kegiatan budaya tersebut dengan menugaskan Kabag Ops Polres Batu Bara Kompol Zulham, S.H., M.H. untuk hadir secara resmi mewakili Polres Batu Bara.
Acara penganugerahan gelar adat ini turut dihadiri para pejabat, akademisi, hingga tokoh masyarakat, di antaranya:”Letkol Inf. Edy Syahputra, S.H., M.I.P (Dandim 0208 Asahan), Kompol Zulham, S.H., M.H (mewakili Kapolres Batu Bara), Kompol Chandra (mewakili Dir Polairud Polda Sumut), Ipda Misrianto (mewakili Kapolrestabes Medan), Akademisi, politikus, dan budayawan Melayu Prof. Dr. Ir. Djohar Arifin Husin, Perwakilan PT Inalum dan Para tokoh adat dan tamu undangan lainnya”.
Kehadiran berbagai unsur ini menegaskan kuatnya komitmen bersama dalam menjaga marwah dan tradisi budaya Melayu.
Tepat pukul 10.00 WIB, kegiatan dimulai dengan penyambutan megah terhadap Sultan Kualuh yang disertai atraksi Pencak Silat, lalu dilanjutkan tarian penyambutan, serta pengumandangan Lagu Indonesia Raya dan Himne Tanah Melayu.
Prosesi sakral ini berlanjut dengan:
- Pembacaan ayat suci Al-Qur’an
- Pembacaan doa
- Pembacaan surat keputusan adat
Hingga puncak acara, yakni penganugerahan gelar kehormatan kepada empat tokoh:
- Romaidi, M.S — Datok Panji Negeri
- Riansyah Putra Tanjung, S.H — Datok Laksamana Setia Diraja
- Ismail Tanjung — Datok Kesuma Negeri
- Zulkifli Mahfud, Bhd — Datuk Bestari Cendekia Kelana
Setelah prosesi adat, budayawan Melayu Prof. Dr. Ir. Djohar Arifin Husin memberikan sambutan penting terkait pelestarian budaya. Sultan Kualuh Tengku Zainoel Abidin Al Hajj kemudian menyampaikan arahan yang menekankan pentingnya menjaga nilai adat, kesetiaan pada negeri, serta keharmonisan masyarakat Melayu.
(Nando Sagala)
