![]()
Buser24 com , Sukabumi – Pertemuan Forum Komunikasi Pemangku Kepentingan Utama BPJS Kesehatan Kabupaten Sukabumi Semester II Tahun 2023 yang dihadiri Sekda Kabupaten Sukabumi, Kaban BPKAD, Kacab BPJS Kesehatan Sukabumi, Kadisnakertran, Plt. Dinas Sosial, Sekdis Kesehatan, serta Disdukcapil, dilaksanakan di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Sukabumi, Jalan Siliwangi, Kota Sukabumi, Kamis (20/7).
Dalam pemaparannya, Kacab BPJS Kesehatan Sukabumi Dwi Surtini, mengungkapkan bahwa per tanggal 1 April 2023, sudah 96 persen penduduk Kabupaten Sukabumi menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional atau JKN. Sehingga, prediksi Universal Health Coverage (UHC) BPJS Kesehatan dapat lebih memudahkan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan secara cepat. Menurutnya, secara persentase Kabupaten Sukabumi masuk peringkat 8 di Jawa Barat, namun secara jumlah penduduk, masuk ke dalam dua besar.
“Maka dengan persentase tersebut, Kabupaten Sukabumi sudah memenuhi ambang batas UHC saat ini,” ungkap Dwi Surtini.
Ditambahkannya, kerjasama yang sudah terjalin baik selama ini dengan Pemkab Sukabumi, harus terus dipertahankan agar target cakupan kepesertaan JKN tetap tinggi.
“Kerja keras dan koordinasi antar perangkat daerah sangat diperlukan agar target cakupan kepesertaan program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan di Kabupaten Sukabumi tetap tinggi dan tentunya harus dipastikan tetap UHC,” kata Dwi.
Sekda Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman, menyatakan bahwa mempertahankan UHC BPJS Kesehatan bertujuan untuk kemudahan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan secara cepat.
“Kita akan mempertahankan UHC, karena dampaknya adalah jika masyarakat berobat bisa langsung dilayani. Karenanya, berbagai program terus disiapkan agar Kabupaten Sukabumi tetap UHC, apalagi batas minimal UHC pada tahun 2024 adalah 98 persen,” ujar Sekda Ade.
Menurut Sekda, Pemkab Sukabumi tengah mencoba menyusun Perda yang bisa berkesinambungan dengan peningkatan UHC di Kabupaten Sukabumi, karena pemerintah daerah ingin memberikan kesejahteraan kesehatan bagi masyarakat lewat layanan BPJS. Adv
Editor. Zamri.
