
Buser24.Com,BINJAI ( SUMUT ) – Sekolah Tinggi Keguguran Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Budidaya kota Binjai melaksanakan kegiatan Dzikir Kebangsaan dalam rangka Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, untuk Nusantara Baru Indonesia Maju. Kegiatan ini mengangkat Tema ‘Melalui Do’a dan Istiqasah, Mari Kita Wujudkan Rasa Syukur Dan Cinta Tanah Air’, bertempat di Gedung STKIP Budidaya Binjai, jalan Gaharu No.147, Kelurahan Jati Makmur, Kecamatan Binjai Utara,kota Binjai.
Hadir pada kegiatan itu, K.H. Ahmad Muzani Al Fadani yang merupakan Khatib Syuriyah PBNU Pusat dan sebagai Pimpinan acara Dzikir Kebangsaan, Pj Gubernur Sumut Ahmad Fatoni yang diwakili oleh Prof. Drs. Zuliadi Zurdani Harahap M.Si, Mewakili Kapolda Sumut Kombes Pol. Dasuki Herlambang, Pemerintah Kota Binjai, Kodim 0203/Langkat, Pemko Medan, Pembina dan Pengurus Yayasan STKIP Budidaya Binjai Dr. Syafii Siregar M.A, Ketua STKIP Budidaya Binjai Dr. Ismail M.Ag, Senat Mahasiswa STKIP Budidaya, HIMMAH STKIP Budidaya Binjai, BEM STMIK Kaputama Kota Binjai, BEM STAI Al-Ishlahiyah kota Binjai, Dema STIT Al-Washliyah kota Binjai, dan Masyarakat yang berasal dari Medan, Deli Serdang, Binjai, dan Kabupaten Langkat.
Ketua Pembina PTS Budidaya Binjai Dr. Syafi’i Siregar M.A., mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh unsur yang menyempatkan diri untuk dapat berhadir pada acara Dzikir Kebangsaan STKIP Budidaya kota Binjai. Dengan do’a kita akan tenang dalam berbangsa dan bernegara,mudah-mudahan dengan kegiatan ini kita menjadi cinta kepada tanah air.
“Dalam menjaga NKRI adalah kewajiban kita bersama sebagai warga negara yang baik.Kita harus selalu bersyukur dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sebagai warga negara. Jangan pernah merasa bahwa orang orang hebat itu lebih baik dari kita, maka dari itu sangat diperlukan rasa syukur dalam diri kita,” ucapnya.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa syogyanya masyarakat Sumatera Utara ini adalah masyarakat yang cinta tanah air. Semoga dengan kegiatan Do’a dan Dzikir Bersama ini dapat menghapus dosa kita semua.
” Mudah-mudahan dengan terselenggaranya acara Do’a dan Dzikir Kebangsaan ini dapat menghapus segala dosa dosa kita dimasa lampau,” ujarnya.
Kombes Pol. Dasuki Herlambang mengatakan ketika dirinya masih SMA dulu, dirinya tidak percaya bahwasanya dia akan bisa berdiri dihadapan orang banyak untuk memberikan kata sambutan. Karena itu saya diajarkan oleh orang tua saya untuk selalu berdo’a dan berdzikir agar selalu dimudahkan dalam menjalani kehidupan.
” Mungkin apa yang saya sampaikan ini kurang menarik, karena sekarang ini lebih menarik bermedia Sosial seperti Tiktok, Instagram dan lainnya, jadi hal baik seperti doa dan dzikir bersama ini tidak menarik.
“Inilah kenyataan di zaman sekarang ini, dimana bermedia sosial lebih menarik ketimbang kegiatan belajar dan berdzikir serta berdo’a di majlis seperti ini,” ujarnya.
Saya pernah mengajar di luar negeri seperti Moscow, Russia, Japan, dan lainnya. Mereka, sangat berterima kasih dengan apa yang saya ajarkan kepada mereka.
” Oleh karena itu, kita jangan pernah beranggapan bahwa orang luar negeri lebih hebat dari kita. Karena saya sudah membuktikan nya sendiri, kuncinya jangan lupa untuk selalu berdo’a dan berdzikir, jangan jauhi majelis-majelis seperti ini, untuk masa depan yang lebih baik. Ini hanya motivasi kepada adik-adik semua, agar selalu bersyukur dengan apa yang kita miliki agar tenang dalam menjalani kehidupan sehari-hari,” pintanya.
Sementara itu,Pj Gubernur Sumatera Utara Dr. Agus Fatoni yang diwakili oleh Kepala Biro Kesra Prof. Drs. Zuliadi Zurdani Harahap M.Si, menyebutkan bahwa orang yang mulia itu akan selalu mengakui kalau dirinya bersalah, dan akan selalu meminta maaf atas kesalahannya.D i hari Kemerdekaan ini ada hal istimewa bagi Provinsi Sumatera Utara, yang dimana kita menjadi tuan rumah pada ajang PON XXI tahun 2024, yang Insha Allah akan dilaksanakan pada tanggal 08 September nanti.
“Untuk itu mari sama-sama kita mendukung suksesnya pagelaran tersebut, karena ini merupakan bagian dari sejarah untuk Sumatera Utara dan kota Binjai khususnya,” tutupnya.
Reporter : Putra Bangun.