Buser24.com, Langkat (SUMUT) – Penyangga Titi Kelantan Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang Kabupaten Langkat Sumut patah lagi padahal sudah pernah di perbaiki Dinas Pekerjaan Umum (PU) Langkat hampir dua tahun yang lalu.
Akibat patah nya penyangga jembatan permukaan jalan semakin tinggi di duga tanah dasar nya turun karena tidak ada penahan dinding samping jembatan,padahal pihak pemerintahan Desa Pasar Rawa sudah melakukan penimbunan dengan sertu,pemberitahuan ke Dinas PU Binamarga Langkat pun sudah di laporkan,di survey namun belum ada perbaikan.
Erwin Ginting salah seorang masyarakat yang melintasi titi ketika tanpa sengaja bergumam mengatakan,kondisi titi Kelantan pada bagian penyangga nya sudah patah alias rubuh, di khawatirkan jika di lakukan pembiaran bisa membahayakan pengguna jalan,lihat saja tanah turun jembatan semakin tinggi, “terang Erwin Ginting (55) ,selasa (17/11/2020),sekira pukul 11.00 wib,warga sekitar selaku pemanfaat jembatan yang melintas waktu malam kemarin.
Keluhan dan kekhawatiran terus kedengaran tampa terkecuali oknum polisi yang patrolipun turut angkat bicara.
Oknum polisi mengatakan,titi Kelantan semakin membahayakan, terlebih baru saja terjadi pasang besar sehingga tanah nya hilang. ikut abrasi tergerus air pasang jika di lakukan pembiaran bisa bisa akses jalan Desa Pasar Rawa bisa terputus,ujar oknum polisi tersebut yang tidak mau nama dan pangkatnya, di catut dalam pemberitaan.
Putra Kadus Kelantan Luar Desa Pasar Rawa ketika di kompirmasi belum lama ini mengatakan, kami dari pihak desa sudah melapor ke Dinas PU Bina Marga Langkat,mereka sudah mengecek ke lokasi namun hingga saat ini belum ada kelanjutannya, kita tunggu sajalah, ujar Putra.
Putra menambahkan, sebagai upaya sementara pihak desa bersama masyarakat sudah melakukan penimbunan jalan agar pengendara tidak terhanggu melintasi jembatan, harapan kami pemerintahan desa bersama masyarakat memohon Dinas PU Bina Marga yang membidangi jalan dan jembatan untuk segera memperbaiki nya, kami khawatir jika di biarkan berlama lama akses jalan utama Desa Pasar Rawa bisa terputus dan membahayakan pengguna jalan, tandas Putra.
Disaat air pasang anak anak sering bermain sambil mandi mandi sekitar penyangga jembatan yang rubuh,setiap orang yang melintas pemandangan ini tidak luput jadi perhatian,sembari memberi peringatan,berucap “awas!!!awas!!! hati… hati …jangan mandi di situ!!!,nanti ketimpa penyangga yang rubuh itu,ucap setiap orang yang lewat,namun namanya anak anak tetap saja asyik mandi tampa menghiraukan ucapan orang yang lewat. (AYR)