
Buser24.com – Langkat (Sumut)
Penetapan nomor urut 4 calon Kepala Desa Pasar Rawa merupakan bagian dari tahapan panitia pemilihan kepala desa ( Pilkades) tetapkan 1. Suparman, 2. Fadli, 3. Jalalludin, 4. Hata Mulia, Selasa ( 10/5/2022) di Balai Desa Pasar Rawa, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Sumut.
Acara dibuka oleh Siswanto selaku sekretaris panitia Pilkades yang juga se bagai Sekdes.
Di lanjutkan sambutan dari PLT. Kepala Desa Pasar Rawa
Rismanto mengatakan, panitia sudah melakukan tahapan, hari ini penetapan nomor urut calon, Tampa ada intervensi dari pihak panitia pilkades, kata Rismanto.
Wakil ketua BPD Farma Sidabutar mengatakan, Dalam tahapan Pilkades panitia tidak ada membuat kekisruhan, siapapun kepala desa mari kita dukung, kepala desa bukan untuk mencari kerja, tapi untuk membangun desa, tetap bersatu jangan terpecah belah, jaga persatuan dan kesatuan, kata Farma.
Jangan membuat statement mau mengganti perangkat desa kalau menang, kepala desa bukan untuk tempat cari makan, ungkap Farma.
Bripka A. Pranu Dika Bhabinkamtibmas Desa Pasar Rawa mengatakan, panitia harus tetap netral, kata Dika.
Mewakili panitia Pilkades Siswanto menyampaikan, Panitia lagi melakukan pendataan pemilih, sementara ini belum di putuskan berapa jumlah TPS, sembari menunggu hasil pendataan pemilih, jelas Siswanto.
Besaran biaya Pilkades masih simpang siur, sementara lewat APBD Langkat teranggarkan hampir 7 Milyar untuk 165 desa yang melaksanakan pilkades.
Yang berkembang di internal pemerintah an Desa Pasar Rawa mengusulkan anggaran lewat DD 2022 sebesar Rp. 120.000.000.
Salah seorang masyarakat mempertanyakan anggaran Pilkades, Siswanto seperti belum mampu menjawab detail, padahal tahapan sudah berjalan hingga tahapan pencabutan nomor urut calon kades.
Berkembang juga di dalam forum tersebut panitia Pilkades belum ada menerima atau menggenggam anggaran baik DD maupun APBD Langkat, sementara panitia mengaku lewat Siswanto selaku Sekretaris panitia Pilkades dari awal tahapan pembentukan panitia hingga tahapan penetapan calon kades belum memegang anggaran, tapi aneh kabar nya baleho ada pihak ke 3 mengadakan.
Siswanto juga tidak menunjukkan draf usulannya, lagi – lagi berdalih mengacu Perbup.
Dari hasil musyawarah juga berkembang tentang politik uang yang bisa saja di lakukan oleh salah satu kandidat.
Di tengah masyarakat beredar isu kalau pejabat desa ikutan kampanye untuk memenangkan calon kades terus berkembang, dengan modus lewat pengrekrutan Anggota KPPS menurut kabar burung bakal menerima honor 300 ribuan. ( AYR)
Editor. Zamri.