
Buser24.com.Binjai (Sumut) – Pembelajaran ilmu hukum tidak dapat disandarkan semata-mata pada penguasaan teori di ruang kelas. Diperlukan pendekatan berbasis pengalaman nyata untuk membentuk pemahaman yang lebih mendalam dan aplikatif. Berdasarkan hal tersebut, Institut Syekh Abdul Halim Hasan Binjai menginisiasi pengiriman mahasiswa untuk melaksanakan program magang di Pengadilan Agama Sei Rampah, Kabupaten Serdang Berdagai, Provinsi Sumatera Utara.kemarin.
Kegiatan magang ini mengimplementasikan pendekatan experiential learning, yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk tidak hanya menjadi pengamat pasif, tetapi juga turut serta secara aktif dalam berbagai aktivitas operasional pengadilan. Mahasiswa ditempatkan pada beberapa unit strategis, seperti bagian penerimaan perkara melalui sistem e-Court, penyusunan berita acara sidang, pembuatan relaas panggilan, proses penetapan ikrar talak, serta turut menyaksikan langsung pelaksanaan persidangan.
Di samping itu, mahasiswa juga dikenalkan pada sistem administrasi peradilan berbasis digital, seperti Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) dan e-Court. Penguasaan terhadap teknologi ini menjadi bekal penting bagi calon praktisi hukum untuk menghadapi tantangan profesi di era digital yang terus berkembang.
“Kegiatan magang ini berhasil membekali kami dengan pemahaman komprehensif mengenai seluruh tahapan persidangan. Mulai dari prosedur pendaftaran perkara, pengelolaan dan verifikasi berkas persidangan, hingga proses penetapan dan penanganan dokumen setelah putusan, seluruhnya dipelajari langsung melalui observasi dan partisipasi aktif di ruang sidang” Ungkap Quinta, salah satu mahasiswi INSAN Binjai pada awak media ini, Senin (4/8/2025).
Selanjutnya, mahasiswa/i diberikan akses eksklusif untuk berdiskusi dan memperoleh materi langsung dari hakim-hakim yang menangani perkara. Materi tersebut mencakup penerapan kode etik peradilan, metodologi pembuatan dan dasar pertimbangan putusan hakim, mekanisme mediasi dalam persidangan, serta prinsip-prinsip keadilan yang menjadi landasan seluruh proses peradilan.
Dukungan penuh dari pihak Pengadilan Agama, baik dalam bentuk fasilitas administratif maupun kesempatan untuk terlibat langsung dalam setiap tahap persidangan, menjadi factor kunci keberhasilan program ini. Melalui kolaborasi ini, pengadilan turut berkontribusi dalam mencetak generasi penerus yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga memiliki karakter tanggung jawab, etika profesi dan wawasan structural mengenai sistem pemerintahan.
Bagi mereka sesuai dengan jurusan yang diemban, program magang ini sangat bermanfaat karena berperan sebagai jembatan antara teori akademik dan praktik profesional. Dengan memperoleh gambaran nyata tentang alur kerja dan tantangan di lapangan, mereka menjadi lebih siap menghadapi tugas-tugas hukum setelah menyelesaikan studi. Tidak sekadar pulang dengan kelelahan dan tugas rutin, peserta magang justru membawa pulang bekal pengetahuan aplikatif yang sangat berguna untuk karier mereka di masa mendatang
Reporter: Zainul Iqwan.SH