
SERGAI | Buser24.com – warga Desa Pekan Kamis, Kecamatan Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara, mengeluh dengan kinerja Pemerintah Desanya dalam Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa (DD) yang diduga tidak tepat sasaran.
Berikut sumber yang dipercaya ber nama SH warga Dusun III, Desa Pekan Kamis Kecamatan Dolok Masihul, kepada awak media menjelaskan, “ada warga yang dapat BLT dapat lagi PKH, dan warga yang mendapat BLT di juga potong lagi Rp. 100.000.” kata SH saat dikonfirmasi media. Selasa 30 April Sekira Pukul 11 38 Wib.
Dalam beredarnya informasi tersebut awak media mencoba konfirmasi terhadap kepala Desa Pekan Kamis Tiur M Sirait di kantornya iya membantah menjelaskan,” Bantuan BLT DD di tahun 2023 sebanyak 22 orang, sembari berkata jadi begini pak siapa orang nya yang mengatakan itu tunjukkan orangnya.
Berarti bapak yang mengada ngada, bisa jadi, karena yang bapak katakan ini tidak sesuai dengan kami.”Ujarnya lagi.
Masih T M S, Jadi bukan itu saja urusan kami, kami tidak ada mengeluarkan yang dapat PKH kami keluarkan lagi (BLT) Bantuan Tunai Langsung, dapat dari mana BLT itu dan siapa yang mengeluarkan, kami bekerja sesuai dengan peraturan kita tidak begitu, kami mengikuti peraturan alibinya, kan yang dapat PKH itu saya suruh datang kemari, ( Kantor Desa) tanda tangan nya juga ada, nama nya pun ada, kita tidak bisa berbohong soal BLT ini.” Elaknya.
Sambung Kades,” yang fitnah itu siapa orang nya tunjukan, saya bukan marah gini gitu tidak, saya di hina dan di fitnah, saya tidak suka saya tidak terima, Saya mengadu ngadu saya tidak mau pak Kalaupun kalian buat di surat kabar saya tuntut kalian semua.” Ancamnya.
Tiur mengatakan Sebenarnya itu mau mengada ngada dan informasi itu tidak benar, masyarakat ini kita jelas kan pun juga kurang mengerti mengenai BLT, jadi kalian kotak katek keberatan, Mudah mudahan kalau kerjaan itu kita kerjain, jadi dapat ini dapat itu kita kasih itupun tidak sewajarnya yang dapat PKH, tapi kalau itu keluar dari atas, kami tidak mau mengobrak abrik sama masyarakat.”Katanya.
Tetapi bantuan dari negara harus dimanfaatkan, kalian pergunakan dengan bagus.” tambahnya.
Sesuai informasi media dari masyarakat setempat bahwa setiap pengambilan BLT dari kantor kepala desa selalu di potong uang Rp 100 000, dan yang sudah dapat BLT ada juga yang dabel penerimaan PKH, namun pemerintah desa pekan kamis kecamatan dolok Masihul ini diduga sarat permainan Dengan BLT / PKH. berita ini di terbitkan.
(HL 24 || Editor L Bqgus)