
DOLOK MASIHUL | Buser24.com – Oknum PT Socfindo Bangun Bandar (SBB) Dolok Masihul dinilai Arogan dan tak beradab kepada orang tua pasalnya Asisten Perkebunan PT SBB bentak – bentak orang tua dan pencemaran nama baik terhadap ibu AP (62) tahun pada (21/5 /2014).pukul 12 : 00 sepekan lalu.
Selaku orang berpendidikan dan menjadi Staf perkebunan PT Socfindo Bangun Bandar (SBB )Asisten di PT SBB dolok masihul (Domas) membentak seorang ibu sebut saja AP (62 )Tahun bukan itu saja staf SBB ini juga menuduh mencuri buah kelapa sawit milik PT SBB.
Atas tuduhan itu Oknim PT SBB INI seperti tidak memiliki seorang ibu, pasalnya Oknum PT SBB saat itu datang menemui ibu AP saat itu pada panen buah kelapa sawit milik ibu janda yang memiliki 2 anak tersebut
Hasil yang didapatkan oleh Ibu AP 62 tersebut hanya memanen 12 janjang atau tandan dari buah kelapa sawit miliknya sendir, Ibu AP menceritakan kepada media ini. Dengan sedih dari raut wajahnya yang terselubung dari mata nya meneteskan air mata, seakan ibu AP tidak terima di tuduh mencuri buah kelapa sawit Milik PT SBB.
Selain itu ibu AP 62 tahun ini juga menceritakan kepada media ini, Oknum PT SBB langsung menuduh nya mencuri dan menyembunyikan pencuri, ibu sembunyikan pencuri ya,,!! Kata oknum Perkebunan PT SBB kepada korban, sembari Oknum SBB mengacak – acak buah kelapa sawit milik korban.
Kemudian oknum itu juga memilih buah kelapa sawit milik korban, dan oknum PT SBB memisahkan tiga (3) janjang dan mengatakan ini sawit kami red (pt SBB) sembari melakukan pemeriksaan, tunggu dulu jangan ditimbang kami masih memeriksa buah kelapa sawit ini, panggil tukan eggrek perkebunan apakah sama atau tidak potongan tandannya kata oknum PT SBB yang tak beradab itu kepada korban.
Setelah dilakukan croscek potongan di antara buah kelapa sawit sebanyak 12 tandan / janjang tersebut ternyata tidak ada ditemukan tandan kelapa sawit milik perkebun PT BBS yang di sangkakan oknum Asisten yang inisialnya R Sinulingga tidak terbukti.
Demikian dari pihak keluarga korban AP (62) menyebutkan menyatakan keberatan serta meminta Kepada PT Socfindo Bangun Bandar (SBB) agar mencabut perkataan itu, segera minta maaf dan berdamai, mereka tidak terima ibu nya di perlakukan seperti itu, dikatakan pencuri dan dituduh menyembunyikan maling.
Pihak keluarga korban juga meminta kepada maneger Perkebunan PT SBB dolok masihul agar berdamai dan minta maaf kepada korban.
Atas perlakuan Oknum Perkebunan PT SBB yang meresahkan masyarakat harus di pecat dari jabatan Asisten, ujar keluarga korban.
Setelah kejadian itu media ini mencoba meminta keterangan dari Asiaten Perkebunan PT Socfindo, Sinulingga membantah, mengatakan saya tidak menuduh ibu itu, saya ada bukti – bukti kok silahkan aja. sebut oknum perkebunan PT SBB ini di duga karena di lindungi oleh oknum Aparat Penegak Hukum (APH) menunjukkan kepada masyarakat bahwa Perkebunan PT Socfindo Bangun Bandar ini tidak ada sopan santun terhadap Orang tua.
Dengan bersikeras Oknum PT SBB ini bertahan saya punya bukti, silahkan saja keberat, kalau saya yang datang minta maaf saya di blok 7 juga sudah minta maaf, kalau saya yang datang kerumah ibu itu saya tidak mau, karena saya tidak salah. Ujar oknum PT SBB kepada media ini saat di tanya apakah jadi kerumah korban untuk minta maaf.
Hal itu sangat disayangkan sebelumnya media ini mencoba untuk confirmasi kepada pihak yayasan PT Socfindo, Lulu tidak menanggapi seakan alergi terhadap media namun hanya di baca dan setelah dibaca kemudian di blokirnya.
Selain itu media ini mencoba untuk Confirmasi untuk menemui Maneger perkebunan PT Socfindo Bangun Bandar Dolok Masihul Namun belum Berhasil, hingga berita ini di terbitkan. bersambung ( HL 24|| Editor L Bagus)