Buser24.com- Bangka Induk. Atas nama masyarakat berprofesi sebagai nelayan dari berbagai daerah pesisir Tanjung Tuing, Bedulang, Air Hantu, Matras hingga pesisir Sungailiat berkumpul sejak pukul 08.00 wib hingga pukul 14.00 wib. Parade perahu nelayan berukuran kecil memasuki kolam talud pantai Matras mencapai ratusan perahu kecil bermesin temple kafasitas 2,5 PK hingga 25 PK.
Pantauan Awak media perahu motor yang ditumpangi nelayan rata rata mengangkut 2-4 orang awak setiap perahu motor lalu berkumpul satu sama lainnya saling menyapa. Tidak hanya dari bagian laut berdatangan, namun dari sisi daratan pun warga berprofesi sebagai nelayan dan warga umum pun berdatangan untuk melihat dan mendengar secara langsung atas pengaduan keluhan nelayan selama ini terhadap tempat mata pencarian bagi nelayan kecil yang kini dijamah oleh keberadaan operasi kapal Isap Produksi ( KIP) yang berlabuh di perairan Matras untuk melakukan Bahkan telah beroperasi produksi ditempat kami biasanya mencari nafkah dilaut, ujar salah satu nelayan.
Affo salah satu nelayan asal pesisir Air Antu usai menambatkan perahu motornya, dikonfirmasi berkaitan dengan maksud tujuannya ke pantai Matras, sama halnya dengan teman nelayan lainnya..mengatakan kedatangan kami berkumpul di pantai ini, dari hati nurani yang perduli dengan nasip sesama nelayan dan kelak anak cucu di kami, bagi kami masyarakat nelayan, laut merupakan sumber mata tempat kami mencari nafkah dari leluhur kami hingga kita wajib menjaga dan memeliharanya demi kelangsungan dihari esok.
Sesambil terus berkomunikasi Affo pun menjelaskan bahwa di perairan Air Antu dan sekitarnya adanya nelayan pancing dan nelayan jaring serta nelayan Bagan, masing masing mempunyai perbedaan baik tenaga kerjanya maupun usaha yang didapat, namun kami tetap satu sebagai nelayan dan menolak KIP beroperasi diwilayah tanggap kami. Kami bukan anti pertambangan namun kami ingin untuk saling menghargai, jangan sampai laut kita hancur hingga mata pencarian lainpun hilang ujar affo bersama kelompoknya 27/11/2020.
Di tempat terpisah tampak ratusan masyarakat telah berkumpul menantikan kedatangan tamu kehormatan nelayan dari Ditjen Gakkum LHK, Drs. Rasio Ridho Sani, dan wakil Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi bersama rombongan lainnya. (fr)