
Buser24.com, Lombok Timur (NTB)- Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) memiliki Rumah Sakit Tipe B
yang megah dan memiliki fasilitas pendukung dalam mendukung pelayanan Paripurna. Namun sangat disayangkan sistem pembayarannya masih menggunakan cara manual.
Salah satu keluarga pasien mengeluhkan manajemen pembayaran seperti itu.
“Kenapa harus menggunakan uang Cash, kasian sekali tata kelola keuangan rumah sakit sebesar ini, kalau masih menggunakan sistem tradisional,” Kata M. Sawaluddin Sasaki usai melakukan pembayaran di loket RSUD dr Raden Soedjono Selong, Sabtu (12/03/2022).
Menurutnya kalau masih mengadopsi cara tradisional rawan dan riskan jika setiap hari uang dalam jumlah besar masuk dari seorang pasien. Indikasi banyak hal akan bisa terjadi kalau gak dirubah manajemen keuangannya.
“Syukurnya pembayaran saya tidak sampai diatas 10 juta jadi bisa saya narik di gerai Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di hari libur seperti ini, bagaimana jika ada pasien yang pulang keluar dari ruang perawatan dan melakukan pembayaran diatas 10 atau 100 juta,” sahutnya menyindir tata kelola keuangan rumah sakit.
Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) NTB menyarankan agar rumah sakit segera berbenah diri khususnya dalam sistem pengelola keuangan. Seharusnya sekelas rumah sakit tipe B memiliki mesin edisi untuk transaksi pembayaran, tapi disini tidak ada.
“Masak satu mesin edisi saja nggak ada , aduh tuhaaaan,”ujarnya nyindir lagi sembari melihat keberadaan kasir cuma dua dan sangat tidak efisien karena rentetan peristiwa akan panjang
Ia menambahkan management sistem pembayaran tradisional seperti ini sudah barang tentu menimbulkan antrian dan tersitanya waktu yang banyak, sedangkan pasien yang akan pulang hanya boleh keluar ruangan jika sudah menyerahkan bukti lunas dari kasir.(R-M)
Editor:AS