
Buser24.com – Langkat ( Sumut ), Masyarakat Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, menggalakkan tanaman hidroponik untuk mencegah terjadinya stunting. Salah satu kelompok yang aktif menanam adalah Kelompok Hidroponik Dusun Fajar Bersemi, Desa Pematang Tengah, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara.
Kelompok ini memanfaatkan bantuan dari program ketahanan pangan desa untuk memanfaatkan pekarangan sempit di rumah-rumah mereka dengan bertani menggunakan sistem hidroponik. Berbagai jenis sayuran ditanam, termasuk Pakcoy (sawi botol), selada, seledri, bayam merah, bayam hijau, dan kangkung bangkok.
Dengan lahan berukuran 6 meter x 4 meter, kelompok ini mampu menanam hingga 800 lubang tanam menggunakan 16 batang pipa PVC berukuran 2 1/2 inci. Selain menghasilkan sayuran sehat dan lebih higienis, sistem hidroponik ini juga tidak memerlukan penyemprotan fungisida.
Nurhati, Ketua Kelompok Hidroponik Fajar Bersemi, pada Rabu (29/5/2024) mengatakan bahwa, penanaman sayur hidroponik sangat mudah dibudidayakan. “Sayur hidroponik ini rasanya lebih renyah, enak, dan sehat untuk dikonsumsi,” ujarnya.
Nurhati juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Desa Pematang Tengah atas bantuan rumah hidroponik yang diberikan kepada masyarakat. “Alhamdulillah, bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami. Kami mendapatkan peningkatan sumber daya manusia dengan belajar cara menanam tanaman sayur sistem hidroponik. Dengan mengkonsumsi beragam sayur, kami dapat mencegah stunting di keluarga kami, dan perekonomian kelompok kami juga meningkat,” tambahnya.
Kepala Desa Pematang Tengah, Nazaruddin, berharap bantuan hidroponik yang diberikan kepada kelompok masyarakat dapat bermanfaat, sehingga tercipta peningkatan ekonomi pada masyarakat. “Tahun ini, kita kembali memberikan bantuan hidroponik kepada kelompok masyarakat. Semoga program ketahanan pangan ini bisa menekan angka stunting di masyarakat kami,” katanya.
Muhammad Sajeli, pemilik perusahaan pembuat tanaman hidroponik, mengatakan bahwa sistem budidaya tanaman hidroponik ini tidak memerlukan lahan yang luas, sehingga dapat memanfaatkan pekarangan rumah yang sempit. “Tanaman sayuran ini cepat panen, tanpa penyemprotan fungisida, dan hasil sayurnya lebih higienis dan sehat,” jelasnya.
(DEDEK AKHYAR)
Editor : Mas bagus