
Satu mahakarya buku yang dipersembahkan oleh seorang Buya dan Ulama di era moderen, Buya Anwar Abbas, Ulama MUI Pusat dan PP Muhammadiyah. “Tuhan Tidak Pernah Tidur” mahakarya yang lahir dari kedalaman refleksi, kejernihan nalar, dan kepekaan hati seorang ulama yang tak pernah berhenti merenungkan hakikat kehidupan, keadilan, dan keberadaan Sang Pencipta. Demikian ungkapan dan apresiasi mendalam yang disampaikan Dr. H. Desri Arwen, M.Pd Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) di saat launching buku ini.
Sumber: liputan
Zulfadhli Anwar
Buser24.com,Ciputat| Buya Anwar Abbas, sosok Ulama MUI (Majelis Ulama Indonesia) Pusat menghadirkan mahakarya melalui buku terbarunya, *”Tuhan Tidak Pernah Tidur”* yang baru saja di-lauching.
Buya Anwar Abbas, seorang cendekiawan yang namanya telah lama menghiasi khazanah keilmuan dan spiritualitas di negeri ini.
Rektor Universitas Muhammadiyah Tangerang (UMT) Dr. H. Desri Arwen, M.Pd yang hadir diantara seratusan tamu undangan terhormat dalam acara launching buku ini di Cireundeu, Ciputat, Tangsel, Sabtu (15/2) siang, menyampaikan apresiasi mendalam atas peluncurun maharkarya Buya Anwar Abbas.
“Buku ini bukan sekadar kumpulan kata, melainkan sebuah mahakarya yang lahir dari kedalaman refleksi, kejernihan nalar, dan kepekaan hati seorang Ulama yang tak pernah berhenti merenungkan hakikat kehidupan, keadilan, dan keberadaan Sang Pencipta.” Ungkap Buya Desri Arwen.
‘Sekapur sirih’ yang disampaikan Buya Arwen, “Di tengah dunia yang kerap dilanda kegelisahan—di mana manusia acap kali ragu akan pertolongan Tuhan, terjebak dalam keputusasaan, atau bahkan lalai akan kebesaran-Nya, karya Buya Anwar Abbas hadir laksana oase di padang gurun.
Melalui narasi yang mengalir, argumentasi yang kokoh, dan hikmah yang menyentuh jiwa, Beliau mengajak pembaca untuk menyelami keyakinan bahwa Tuhan senantiasa hadir, mengawal setiap detik kehidupan, dan tak pernah absen menegakkan keadilan-Nya.” Ucap Buya Arwen.
Sebagai seorang pemikir yang mendalam, dalam kurun waktu hubungan silaturahmi, keakraban dan aktifitas organisasi keIslaman antara Buya Anwar Abbas dengan dirinya, Buya Arwen menilai, “Karya Buya tidak hanya mengandalkan retorika.
Beliau menghadirkan perspektif unik yang memadukan tafsir keagamaan, filsafat kehidupan, dan realitas sosial kontemporer.
Setiap bab dalam buku ini seolah menjadi cermin yang memantulkan pertanyaan-pertanyaan besar:
Bagaimana kita memahami ujian hidup? Mengapa kejahatan seolah dibiarkan terjadi? Di manakah peran Tuhan saat manusia bersimpuh dalam kesulitan?
Jawaban-jawabannya disajikan dengan gaya bahasa yang lugas, namun sarat makna, mencerminkan integritas intelektual dan spiritual penulisnya.” Tutur Buya Arwen melalui rangkaian kalimat apresiasinya.
Buku ini juga, imbuh Buya Arwen, menjadi bukti nyata bahwa Buya Anwar Abbas bukan hanya seorang pengajar, melainkan Guru Kehidupan yang memahami denyut nadi umat.
“Dengan mengutip Ayat-ayat Suci, kisah-kisah inspiratif, serta analogi yang relevan dengan konteks kekinian, Beliau berhasil menjembatani dimensi transendental dan keseharian manusia.
Pesannya jelas: *Tuhan Tidak Pernah Tidur.* Dia Maha Hadir, Maha Mendengar, dan Maha Menjawab—meski terkadang jawaban-Nya datang dalam bentuk yang tak selalu kita pahami.”Tukas Buya Dr. Desri Arwen, tokoh pendidikan PP Muhammadiyah asal Minang ini, kelahiran Manggopoh, 52 tahun silam.
“Kami yakin, kehadiran buku ini akan menjadi pencerah bagi jiwa-jiwa yang resah, pengingat bagi yang lalai, dan penguat bagi yang hampir menyerah.
Semoga karya ini tidak hanya dibaca, tetapi juga diresapi, lalu diterjemahkan menjadi energi positif dalam kehidupan pembaca.
Selamat kepada Buya Anwar Abbas atas kelahiran buah pikir yang mulia ini.
Semoga Allah memberkahi setiap halaman, setiap kata, dan setiap niat baik di balik penyusunannya.” Tutup Rektor UMT Buya Dr. Desri Arwen.
Selamat membaca, dan mari kita temukan cahaya-Nya dalam setiap lembar buku “Tuhan Tidak Pernah Tidur” mahakarya Buya Anwar ini.***