
Buser24.com, Palembang – Masyarakat desa nelayan di desa marga sungsang Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan, mengembangkan per ekonomian di desa marga sungsang untuk menopang pendapatan warga selain melaut.
Kepala Desa Sungsang H.zulkifli pun mengatakan saat ini hasil tangkapan nelayan di desa tersebut mulai berkurang.
“Oleh karena itu kami ingin mengembangkan para ibuk ibuk untuk mengembangkan ke terampilnya menjahit pakayan anak anak TK maupun pakayan lainya Bahkan ibuk ibuk bisa mengajarkan jahit menjahit kepada ibuk ibuk lainya . rabu (21/10/2020).
Dan kepala desa marga sungsan H.zulkifli pun mengatakan Sungsang memiliki banyak potensi untuk menjadi desa wisata berkonsep ekowisata.
Selain memiliki daya tarik tradisi dan budaya yang unik, desa tersebut juga bisa menjadi persinggahan bagi pelancong yang hendak menyaksikan burung migran dari Siberia di Taman Nasional Berbak—Sembilang.
Menurut kepala desa terebut untuk menempuh Sembilang dari Desa marga Sungsang membutuhkan waktu sekitar 1,5 jam dengan kendaraan speed boat.
Sebagai desa persinggahan, warga pun telah berpikir kreatif dengan menyediakan homestay untuk wisatawan. Saat ini terdapat sekitar 9 rumah warga yang siap menjadi penginapan untuk pelancong.
Tak hanya itu, dia menambahkan, pengembangan wisata juga membuka peluang untuk nelayan mengolah panennya.
“Warga juga kini membuat makanan olahan dari ikan dan udang. Hasil tangkapan itu diolah menjadi kerupuk, terasi dan pempek khas Sungsang yang sudah cukup tenar,” katanya.
Sementara itu, Camat Banyuasin II Salinan mengatakan terdapat 5 desa di kecamatan itu yang terletak di pesisir pantai Sumatra itu.
“Selain Desa marga Sungsang IV, ada Desa Sungsang I, Sungsang II, Sungsang III dan . Ini berada dalam satu hamparan dan berpotensi semua menjadi desa wisata,” katanya.
Menurut Salinan, pendapatan nelayan di Sungsang memang mulai berkurang seiring kendala di laut.
“Di samping cuaca, yang menangkap dengan alat canggih lebih banyak jadi saingannya pun banyak,” katanya.
Untuk mengembangkan ekowisata di Sungsang, kata Salinan, warga desa pun telah menggunakan dana desa yang dikucurkan pemerintah pusat. Salah satunya, anggaran tersebut digunakan untuk membangun infrastruktur dan pengelolaan sampah.
Dia mengatakan pihak desa juga tak sendiri mengembangkan pariwisata, sejumlah pihak turut terlibat mendukung konsep ekowisata di Sungsang dan Sembilang.pungkasnya.
(Taem buser24)