
Muhammad Arfan Harahap, SPd. M.E.I & Nurul Hasanah, M. Hum
Dosen STAI-JM Tanjung Pura Langkat Sumatera Utara
Buser24.Com.Langkat (Sumut) – Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada triwulan ke II tahun 2020 oleh salah satu dosen STAI-JM Tanjung Pura Langkat Saudara Muhammad Arfan Harahap, SPd, M.E.I, rendahnya pendapatan masyarakat di Kabupaten Langkat dipengaruhi 93% oleh tingginya tingkat masyarakat yang tidak mengenyam pendidikan dengan usia diatas 10 tahun, persentase kemiskinan yang masih tinggi dan ketimpangan/ gini ratio yang masih lebar antar masyarakat.
Lebih lanjut, dari data sepuluh tahun terakhir rata-rata sebanyak 1,5 % dari jumlah penduduk yang berusia diatas 10 tahun dikabupaten langkat tidak pernah mengenyam pendidikan. Hal ini menyebabkan rendahnya kualitas sumber daya manusia dan sulitnya mengakses lapangan kerja, dikarenakan di era modern ini mensyaratkan skill dan tingkat pendidikan untuk dapat diterima di pasar tenaga kerja. Disisi lain tingkat kemiskinan masih di dua digit atau sebesar 10,55%, angka ini masih terlalu tinggi jauh dari yang diharapkan. Angka ketimpangan atau gini ratio sebesar 0,275, Ketimpangan pendapatan masyarakat menyebabkan sedikitnya peluang usaha, minimnya perputaran ekonomi, sumber daya yang jumlahnya terbatas dengan kualitasnya rendah dan perbedaan kualitas sumberdaya manusia yang akhirnya berdampak pada menurunnya pendapatan masyarakat.
Ditengah kondisi pandemi Covid-19 ini semakin memperburuk perekonomian masyarakat, triwulan kedua tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia minus dan akan berpotensi menjadi resesi jika ditriwulan ketiga pertumbuhan ekonomi tetap minus. Dimana suatu Negara dikatakan resesi jika kondisi pertumbuhan suatu Negara dalam dua triwulan berturut-turut minus. Pendapatan masyarakat harus tetap didorong dengan berbagai program stimulus untuk mempertahankan daya belinya. Pendapatan masyarakat di Kabupaten Langkat terus mengalami penurunan dalam situasi pandemi covid 19.
Dalam situasi seperti ini pendidikan harus tetap menjadi fokus utama, dengan secara seimbang melakukan upaya penurunan tingkat ketimpangan dan tingkat kemiskinan di Kabupaten Langkat. Untuk itu diperlukan upaya yang jelas dengan sasaran dan strategi yang tepat terhadap permasalahan ini.
Sekolah Tinggi Agama Islam Jam’iyah Mahmudiah Tanjung Pura langkat terus mendorong peningkatan pendidikan di Kabupaten Langkat dengan berbagai langkah-langkah terencana dan komprehensif. Tri Dharma Perguruan Tinggi berupa pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat terus dilakukan namun hal ini membutuhkan dukungan dari berbagai pihak terutama pemerintah kabupaten Langkat.
Saat ini, masyarakat tidak hanya membutuhkan bantuan dari sisi ekonomi namun juga bantuan berupa fasilitas pendidikan. Akibat pandemi Covid-19 terjadi perubahan sistem belajar mengajar menjadi berbasis dalam jaringan atau disebut sistem daring yang masih belum efektif dan membutuhkan biaya yang besar. Untuk itu, perlu perhatian serius dari berbagai pihak untuk membantu masyarakat dalam memfasilitasi pendidikan ditengah-tengah wabah ini demi peningkatan pendapatan masyarakat dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Langkat.
Solusi yang dapat di wujudkan salah satunya dengan terus menekan angka kasus civid-19 dengan menjalankan protocol kesehatan. Disamping itu, Pemerintah harus tetap memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak covid-19 khususnya para pelaku UMKM yang banyak menderita kerugian akaibat wabah ini. Selain itu juga, himbawan terhadap umat Islam khususnya agar dapat saling tolong menolong dengan instrumen filantrofi ekonomi Islam yang berupa : Zakat, Wakaf Tunai, Sedekah, Infaq dan ibadah lainnya yang berhubungan dengan aktivitas membantu pemulihan ekonomi. Hal ini menjadi penting agar kekuatan ekonomi ummat dapat menjadi pilar kokoh yang dapat bermanfaat.***
Penulis Artikel:Muhammad Arfan Harahap.SPd.M.E.I & Nurul Hasanah.M.Hum
Dosen STAI-JM Tanjung Pura Langkat Sumut
Pengirim M.Arif Siregar Reporter Buser24.Com.
Editor. zamri.