
Buser24.com.Langkat (Sumut)- Holdinar Aritonang beserta Assisten menyambut agenda silaturahmi pimpinan media target kasus yang berkunjung ke kantor pabrik gula kwala madu, dalam pertemuan ini holdinar aritonang sedikit menyampaikan visi misi nya terkait produksi gula, beliau optimis produksi tahun ini akan dapat peningkatan dari tahun produksi sebelum nya.
Di tahun ini hanya pabrik gula kwala madu yang beroprasi, untuk yang sei semayang tidak produksi disebabkan pasokan bahan baku yang tidak mencukupi, “ya” hanya 1 pabrik saja yang kita jalan kan dan sebagian karyawan dari pabrik gula sei semayang di perdayakan ke pabrik kwala madu demi kelancaran produksi kita, dan di tahun ini penyerapan tenaga kerja PKWT juga tidak sebanyak seperti musim yang lalu karena kita sebagian sudah ambil dari PGSS ” Ucap pak GM.
Dalam waktu dekat pabrik kita sudah beroprasi , tadi juga saya melakukan pengecekan berkala untuk persiapan giling tebu, General Maneger PT. Sinergi Gula Nusantara unit PGKM juga selalu membuat trobosan dan strategi agar tahun ini produksi kita meningkat pesat
75 Ton Per Hektare, General Manager PT. SGN Holdinar Aritonang, optimis mampu meningkatkan produksi gula yang akan menjadi bagian dari upaya menuju swasembada gula nasional seperti yang telah dicanangkan. Saat ini, dari hasil uji lapangan, PT. SGN, mampu menghasilkan 75 ton tebu per hektare dengan rendemen yang cukup bagus, yakni di angka rendemen 6,5% di tahun lalu. “Dengan kondisi cuaca yang cukup baik, saat ini
saya yakin dan di tahun ini kita semua optimis PT. SGN akan mampu meningkatkan produksi gula mencapai angka 40 ribu ton tahun ini,” ujar Holdinar Aritonang
Tahun 2022, Helvetia menjadi kebun terbaik dengan hasil panen tebu mencapai 74,16ton per hektare. Jika cuaca mendukung seperti saat itu, ditargetkan tahun ini capaian panen bisa meningkat ke angka 75 ton per hektare dengan rendemen 6,5% ya kita upayakan bisa dapat lebih.
Sebagai perusahaan perkebunan yang memiliki dua pabrik gula, di Sei Semayang dan Kwala Madu, PT. Sinergi Gula Nusantara terus berpacu untuk bisa meningkatkan produksinya. Karena itu, dalam berbagai kesempatan, General Manager PT. SGN Holdinar Aritonang terus berusaha memotivasi jajarannya untuk bekerja secara maksimal.
Sementara dari sisi lain, Holdinar berusaha memenuhi kebutuhan yang diperlukan untuk bisa mencapai target yang diharapkan secara maksimal, termasuk memadukan tenaga tebang manual (pekerja) yang didatangkan dari pulau Jawa dan Lampung, dengan alat mekanis CH (Chain Harvester).
“Dengan beroperasinya 4 unit CH yang dimiliki PT.SGN, tidak saja pemanenan bisa lebih cepat tetapi juga mampu menjaga kesegaran tebu sampai di pabrik, sehingga bisa menghasilkan rendemen yang lebih tinggi,” ujar H. Aritonang
Kinerja operasional, khususnya komoditi tebu lambat laun mulai menunjukkan upaya perusahaan yang berkomitmen mendukung swasembada gula nasional melalui perbaikan tata kelola budidaya, yang tercermin dari peningkatan produksi dan produktivitas tebu.
Percepatan swasembada gula nasional dilakukan untuk sejumlah tujuan, yakni menjamin ketahanan pangan nasional, menjamin ketersediaan bahan baku dan bahan penolong industri, serta mendorong perbaikan kesejahteraan petani tebu.
Selain itu, menurut Holdinar Aritonang, peningkatan produksi tebu nasional, juga diharapkan akan beriringan dengan peningkatan produksi bioethanol berbasis tebu dalam rangka ketahanan energi, dan pelaksanaan energi bersih melalui penggunaan bahan bakar nabati (biofuel). “Capaian kinerja positif ini tentu akan terus kita tingkatkan sebagaimana target yang telah ditetapkan perusahaan,” tutup Holdinar Aritonang.
Reporter:red | Editor : Mas bagus