
Buser24.com | Aceh Tamiang,.
26 Juli 2025 — Yayasan Ekosistem dan Budaya Nusantara (EKOBA) bersama tim peneliti dan pegiat konservasi telah melakukan eksplorasi pada sejumlah gua karst di wilayah Aceh Tamiang.
Dalam penelitian yang dilakukan, Gambar-gambar dokumentatif menunjukkan keunikan dan kekayaan geologi dalam sistem goa yang ditemukan.
Dari formasi stalaktit yang spektakuler, terdapat aliran air bawah tanah, hingga lorong-lorong goa yang menantang namun sangat memukau dan sangat memanjakan mata.
Ketua Yayasan EKOBA Aceh Tamiang, Andi Nur Muhammad, mengatakan bahwa, kekayaan geologi dan keaneka ragaman hayati dalam kawasan karst ini belum banyak diketahui oleh masyarakat luas”,jelas Andi, Senin (26/07/2025).
Lebih jelas Andi meengatakan “Kami menemukan keindahan alam yang sangat luar biasa dan ekosistem yang rentan di dalam perut bumi Aceh Tamiang.
“Kawasan ini menyimpan banyak potensi penting, bukan hanya untuk ilmu pengetahuan dan wisata, tapi juga sebagai sistem penyangga air bawah tanah,” jelas Ketua Yayasan EKOBA
Lanjut Dalam penjelasannya Andi menyampaikan “Kawasan bentang alam karst, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No. 32 Tahun 2021, merupakan kawasan yang dilindungi dan dikelola secara lestari, karena fungsinya yang sangat vital.
“Dalam peraturan tersebut dijelaskan bahwa kawasan karst memiliki nilai penting secara geologi, hidrologi, ekologi, serta sosial-budaya. Oleh karena itu, segala bentuk pemanfaatan di kawasan karst harus memperhatikan prinsip konservasi dan keberlanjutan.
“Sayangnya, kawasan ini kian terancam oleh aktivitas pertambangan liar menjadi alih fungsi lahan, dan ketidaktahuan masyarakat akan pentingnya perlindungan kawasan karst.
“Kami menyerukan agar Pemerintah Daerah Aceh Tamiang segera menginventarisasi dan menetapkan kawasan karst sebagai Kawasan Bentang Alam Karst (KBAK) yang dilindungi, sebagaimana amanat Permen ESDM,” tegas Andi.
Diujung Penyampaian Andi Nur Muhammad Mengatakan”,Eksplorasi yang dilakukan EKOBA juga menjadi bagian dari upaya pemetaan potensi wisata minat khusus berbasis edukasi dan konservasi. Beberapa lokasi gua yang telah disurvei memperlihatkan potensi luar biasa untuk wisata gua (caving), wisata geologi, hingga penelitian ilmiah.
“Yayasan EKOBA berkomitmen untuk melanjutkan riset dan advokasi perlindungan kawasan karst dengan melibatkan masyarakat, peneliti, dan pemangku kepentingan lainnya. Melalui pendekatan berbasis pengetahuan dan budaya lokal, pelestarian kawasan karst diharapkan dapat menjadi bagian dari pembangunan berkelanjutan di wilayah Aceh Tamiang”, ujarnya.
Reporter : Andi.