![]()
Buser24.com | Aceh Tamiang.
Yayasan Ekosistem dan Budaya Nusantara (Ekoba) bersama Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang berkolaborasi dalam mewujudkan program pemberdayaan perempuan pesisir melalui pengembangan produk turunan kepiting soka.
Program ini mendapat dukungan dari Irish Aid melalui In-Country Micro Project Scheme (ICMPS) 2025, dan bertujuan untuk memperkuat ketahanan ekonomi keluarga sekaligus melestarikan ekosistem mangrove di wilayah pesisir Aceh Tamiang.
Program ini merupakan tindak lanjut dari keberhasilan inisiatif konservasi berbasis masyarakat yang sebelumnya didukung oleh USAID SEGAR (2022–2024). Melalui program baru ini, perempuan di Desa Alur Nunang, Kecamatan Banda Mulia, akan mendapatkan pelatihan pengolahan produk turunan kepiting soka seperti makanan ringan peyek soka dan keripik soka, pendampingan usaha, serta penguatan pemasaran digital untuk mengembangkan model bisnis B2C (Business to Consumer) yang berkelanjutan.
Wakil Bupati Aceh Tamiang, Ismail, SE.I., menyampaikan dukungannya terhadap langkah Ekoba. “Kami mendukung penuh program ini karena dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, terutama perempuan di wilayah pesisir. Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang akan terus mendorong kegiatan yang berdampak positif bagi kesejahteraan dan lingkungan,” ujar Wabup Ismail saat menerima audiensi tim Ekoba di ruang kerjanya pada Rabu (15/10/2025).
Manajer Program Ekoba, Anggi Louthfi, menjelaskan bahwa program ini menyasar 50 perempuan sebagai peserta utama, dengan dampak tidak langsung kepada lebih dari 1.000 warga melalui peningkatan ekonomi, gizi keluarga, dan kesadaran lingkungan.
“Kami ingin memastikan perempuan yang selama ini bekerja di dapur arang memiliki alternatif pekerjaan yang legal, berkelanjutan, dan bernilai ekonomi lebih tinggi,” ujar Anggi.

Lanjut Anggi katakan “Sebagai bagian dari upaya menjaga keberlanjutan program, Ekoba akan membangun kesepakatan bersama kelompok penerima manfaat agar di masa mendatang mereka menyisihkan sekitar 1% dari pendapatan bersih usaha untuk kegiatan penanaman dan pemeliharaan mangrove di wilayah mereka masing-masing. Inisiatif ini bertujuan untuk menanamkan nilai tanggung jawab ekologis dan kepedulian lingkungan di tengah masyarakat pesisir, sehingga mereka tidak hanya diberdayakan secara ekonomi, tetapi juga turut berperan aktif dalam menjaga keseimbangan ekosistem yang menjadi sumber penghidupan mereka.
“Melalui komitmen ini, Ekoba berharap akan lahir kesadaran kolektif baru di kalangan masyarakat pesisir, bahwa setiap keberhasilan ekonomi perlu diimbangi dengan aksi nyata bagi kelestarian alam. Dengan menanam mangrove dari sebagian hasil usaha mereka, masyarakat diharapkan menjadi pelopor dalam upaya konservasi berbasis komunitas, memperkuat daya tahan lingkungan pesisir terhadap abrasi, serta memastikan keberlanjutan sumber daya perikanan untuk generasi mendatang”, ujar anggi.
Akhir penyampaian anggi mengatakan “Program berdurasi 7 bulan , mulai dari buka uli 2025 – Januari 2026 dengan struktur anggaran Irish Aid melalui ICMPS memberikan dukungan sebesar 70,8%, dan sisanya merupakan kontribusi co-funding dari Ekoba.
Diharapkan juga Dengan adanya dukungan Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang dan mitra internasional seperti Irish Aid, Ekoba berharap inisiatif ini menjadi model ekonomi hijau berbasis masyarakat yang mampu memperkuat kesejahteraan keluarga, memperluas peran perempuan, dan menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir Aceh Tamiang”, akhir penyampaian Anggi.
Reporter : Andi
