
Buser 24 com. Meranti – Berdasarkan pantauan awak media Dilapangan Senin (30/8/2021), diduga telah terjadi pembiaran oleh oknum tenaga medis Dokter spesialis anak berinisial AY yang bertugas di RSUD Kabupaten Kepulauan Meranti.
Ketika awak media menyambangi RSUD Dorak sekira pukul 21.00 wib, terlihat suasana pilu yang dialami oleh pihak keluarga.
Dalam kesempatan itu awak media sempat mengkonfirmasi pihak keluarga pasien bernama Syukri, ia menceritakan kronolgisnya, “begini pak, istri saya Eka Sopiana sudah 2 hari di klinik bersalin salah satu bidan dimeranti ini, setelah merasa kewalahan bidan tersebut, karena tidak ada keluar tanda istri saya melahirkan, lalu ia mengintruksikan kepada saya untuk merujuk ke RSUD Dorak, tukasnya.”
Ditambahkannya lagi, ” lalu pak tanpa berpikir panjang lagi saya bersama pihak keluarga memabawa istri saya ke RSUD Dorak untuk dilakukan tindakan. Setelah melalui beberapa proses maka sebelum dirawat inap istri saya diswab, dan hasilnya positif Covid 19, sehingga dimasukkan keruang isolasi.
Karena kami pihak keluarga melihat istri saya sudah mau melahirkan langsung mengambil inisiatif untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan, ia mengintruksikan segera dilakukan sesar, maka sekira pukul 00.00 wib malam, istri saya disesar, Alhamdulillah dua-duanya selamat, anak saya dilahirkan dengan selamat begitu juga istri saya, ujarnya.”
Namun sangat disayangkan setelah dilahirkan anak saya terpisah dengan ibunya, dan dokter spesialis anak sudah mewanti-wanti kepada kami, jika bayinya meninggal harus dikremasi secara prokes, betapa pilu dan sedihnya hati saya, ternyata setelah seharian didalam inkubator anak saya meninggal dunia, menghembuskan napas terakhirnya tanpa ada yang bisa dilakukan baik pihak medis maupun keluarga kami.
Kami Pihak keluarga meminta kepada dokter yang menangani anak saya menjelaskan kepada kami bagaimana anak saya bisa meninggal, sehingga ada indikasi pembiaran pak, dan dokternya terkesan lari-lari dan menghilang, ketika dicek terakhir anak saya dinyatakan negatif, dan boleh dibawak pulang, membuat kami merasa janggal, pungkasnya.”
Dalam Hal ini Ketua PD Iwo Kabupaten Kepulauan Meranti Rahmat Arifin ikut angkat bicara semoga apa yang pihak keluarga Syukri alami ini tidak terulang lagi, dan dokter yang bertugas di RSUD Dorak ini benar – benar melaksanakan fungsinya sebagai medis yang profesional, dan tidak membuat masyarakat hilang kepercayaan.
Saat dikonfirmasi awak media Plt.Dirut RSUD Dorak Dr. Suhadi via telponnya tidak bisa dihubungi hingga berita ini diterbitkan,tutup.”(TIM).-