
Buser24,Com,Langkat,Sumut – Negeri Langkat menganut pesan Moral yang tinggi ,”Dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”,itu peribahasa yang mengandung pesan moral guna menghormati adat istiadat dan aturan yang berlaku di negeri terkhusus ini,yaitu Bumi Langkat,
Hal itu mengingatkan halayak ramai pentingnya menghargai kebudayaan didaerah mana pun kita berada.
Kejadian Viral di media sosial, Vidio berdurasi pendek,dimana seorang Ketua DPRD Langkat Sribana Br Prangin Angin tidak memakai pakaian budaya Melayu atau tidak memakai pakaian Suku budaya etnis manapun pada hari Besar di kabupaten Langkat yaitu HUT Hari Jadi Langkat ke 275 yang jatuh pada hari Jum’at tanggal 17 Januari 2025 . Sungguh sangat menyakitkan dan mencederai nilai- nilai lelehur terdahulu . Ketua DPRD yang memimpin tampuk di Parlemen Pemerintah Kabupaten Langkat itu sedikitpun tidak mencontoh nilai budaya berbudi pekerti yang seharus dia contohkan pada ribuan umat manusia yang menatapnya pada hari yang dianggap sakral di bumi bumi Langkat itu.
Berjalan di alun – alun lapangan Tengku Amir Hamzah ,menebar senyum pada segenap umat yang ada disitu,Sribana PA diapit bersama H. M Faisal Hasrimy AP. M.AP dan AKBP.David Triyo Prasojo SH. SIK, MSi yang tak lain adalah dua pejabat teras Langkat selaku PJ Bupati dan Kapolres Langkat serta merta nampak Sekda Langkat Amril S. Sos. M. AP beserta pejabat-pejabat teras lainnya.
Agaknya benarlah kata orang terdahulu ” jikalau Ilmu tanpa adab bagaikan api tanpa kayu bakar ” yang menggambarkan bahwa ilmu yang tidak diimbangi dengan adab dapat berbahaya dan berdampak negatif.
Komentar- komentar nitizen banyak yang mengecam dan mengkritisi kalau Adik mantan bupati Langkat itu memanglah bersekolah tinggi namun tidak tau dan buta terhadap adab budaya Langkat terbukti Sribana tidak menghormati dan menganggap sepele tentang budaya adat istiadat dengan tidak berpakaian budaya Melayu Langkat atau etnis manapun pada hari dimana pakaian itu wajib di gunakan pada Hari Jadi Langkat itu.
Salah satu wujud kecintaan penghormatan pada leluhur dan pahlawan sekaligus membangun kearifan lokal, maka seluruh masyarakat di bumi Langkat Berseri dihimbau oleh Bupati Langkat agar mengenakan pakaian adat sesuai suku.
Sribana tidak tau bahwa makna pakaian melayu itu,yakni :
Menutup malu
Menjunjung adat
Menolak bala
Menjunjung bangsa
Mewujudkan nilai-nilai luhur
Mencerminkan norma agama
Mencerminkan nilai sosial.
Dilain pihak Sribana dengan bangga mempertontonkan lekukan bentuk tubuhnya berpakaian ketat bercelana panjang warna putih dan menggunakan sepatu Sport putih dengan perhiasan gelang dan jam tangan bermerek, padahal
Memakai pakaian Melayu merupakan salah satu cara untuk menghormati budaya Melayu dan leluhur. Pakaian Melayu memiliki makna yang mendalam, seperti menjunjung adat, menolak bala, dan menjemput budi.
Sangat disayangkan Sribana sangat jauh dari itu semua.
Tudaklah heran ulah Ketua DPRD Langkat itu membuat marah Zuriat dari Sultan Machmud Abdul Djalil Rachmadsyah Sultan Langkat ke III, Anak Dari Tengku Latifah Hanum. Yang bernama Tengku Onny Razifah Hafas,
Kemarahan dan kekecewaannya itu dikatakannya pada Media ini, “Pantaskah seorang pejabat tinggi menghadiri Acara HUT Langkat Berpakaian Seperti Ini? Sungguh ,sangat memalukan. harusnya bisa menempatkan diri ,pada acara apa, yang Sedang dihadiri tokoh- tokoh Langkat, ajari dia,harusnya ditegur ,beritahu dia pakaian yang harus dipergunakan saat menghadiri HUT Langkat.
Ini Memalukan Marwah Langkat. 🤦♀️🤦♀️🤦♀️ ” Pungkas geram Cucu dari Raja Langkat Sultan Mahmud itu.
“Parah sekali Ketua DPRD Langkat itu, sehingga mengundang pertanyaan dan dugaan apakah Sribana tidak mengenyam pendidikan,,?,sungut warga dikeramaiyan itu.
Sribana PA yang seharusnya menjadi motivasi juga panutan untuk dihormati orang kala beramah tamah, tak seiring dengan orang lain ketika itu memakai pakaian adat Melayu dan busana etnis lain yang berempati
menurut orang lain tidak sesuai sehingga mengundang pertanyaan bagi orang banyak, karena pakaian,kostum yang dikenakannya saat beramah tamah Pada HUT Hari Jad Langkat ke 275
sementara pakaian yang dia gunakan pada saat itu sangat aneh,pertanyaan warga ,apakah busana itu Pakaian Etnis,,,,?,biarkanlah rumput yang bergoyang menjawabnya,,,!.
reporter : Ucok Gultom.