
Batu Bara, Buser24.com – Warga Dihebohkan Dengan penemuan Mayat Seorang Laki – Laki berinisial MH (29) warga Desa Sei Muka Kec. Datuk Tanah Datar Kab. Batu Bara, yang berada tenggelam didalam Parit Bekoan PT. SMA Jln. Padat Karya Dusun Kebun Sayur Desa Sei Muka Kec. Datuk Tanah Datar Kab. Batu Bara, atas informasi tersebut Personil Piket Satfung Polsek Labuhan Ruku Langsung Turun ke Lokasi Penemuan Mayat Tersebut. Sabtu (03/08/2024) sekira pukul 07.00 WIB.
Informasi yang diperoleh dari Kapolsek Labuhan Ruku AKP Cecep Suhendra melalui Kasi Humas Polres Batu Bara AKP A.H Sagala menjelaskan kronologis kejadian bahwa :”Pada hari Sabtu tanggal 03 Agustus 2024 sekira pukul 07.00 Wib, pada saat itu korban MH seorang diri datang dari arah Jalan Besar Desa Sei Muka menuju kearah Jln. Padat Karya Dusun Kebun Sayur Desa Sei Muka Kec. Datuk Tanah Datar Kab. Batu Bara dengan mengendarai Sepeda Motor Merk Honda Vario BK 5509 OAA warna Merah, dan pada saat mengendarai Sepeda Motor tersebut korban kejang- kejang yang kemudian masuk kedalam parit bekoan PT. SMA dan langsung tenggelam bersama Sepeda Motor korban, saksi Dimas Pri Ananda yang melihat kejadian tersebut langsung berteriak dan meminta tolong kepada warga sekitar, dan berselang sekitar lebih kurang 10 menit korban tenggelam didalam air, saksi Dimas masuk kedalam parit untuk menolongnya, namun pada saat dinaikkan kepinggir parit bekoan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia” Ujarnya.
Kasi Humas menambahkan :”Setelah korban dievakuasi, Kepolisian bersama dengan Dr. Gita dari Puskesmas Labuhan Ruku melakukan pemeriksaan pada tubuh korban serta tidak ada di temukan tanda-tanda kekerasan, korban mengalami Luka robek di Kepala sebelah Kiri depan Panjang 1 cm dan L 0,1 cm, Luka lecet geser pada bagian Hidung Panjang 1 cm dan Lebar 2 cm dan berdasarkan keterangan dari keluarga korban/ ayah korban menjelaskan bahwa korban mengidap penyakit Epilepsi yg setiap saat dapat kambuh dengan gejala kejang- kejang, serta korban dalam perawatan/ pengobatan jalan” Ungkap AKP A.H Sagala.
“Setelah proses identifikasi, pihak keluarga meminta agar tidak dilakukan otopsi dan mayat diserahkan kepada mereka untuk dikebumikan secara agama Islam dan keluarga korban atau Ayahnya telah membuat surat pernyataan tidak keberatan dan tidak ada tuntutan ke pihak manapun, keluarga telah ikhlas menerima zenajah tersebut”.
(Nando Sagala)