
Buser24,Com,Langkat ( Sumut ) -Maraknya Dapur penyulingan yang diolah oknum tertentu diberbagai tempat dengan bahan bakunya Condensart ( Minyak Mentah -red ) yang pada akhirnya menghasilkan berbagai komoditi Migas tanpa berlebelkan ‘Pertamina’ inididuga kuat diperjual belikan beredar dipasaran.
Hasil produsi secara manual yang dilakukan Oknum tak bertanggung jawab setiap harinya berhasil memproduksi Berton-ton Minyak Lampu Solar & Bensin untuk dipasarkan didalam dan diluar Langkat,dapur penyulingan minyak secara Ilegal tersebut ada dikawasan Dusun I & II,Bukit Payung,Desa Kuala Besilam,Kecamatan Tanjung Selamat Kabupaten Langkat,bisa dikatakan setiap harinya mereka dengan sengaja tanpa merasa bersalah mengoplos dan memasarkannya pada konsumen,seperti bensin misalnya,tidak jarang para pengendara roda dua yang mengisi tangkinya dengan minyak bensin oplosan tersebut selalu mogok bahkan terpaksa turun mesin.
Salah satu pekerja didapur penyulingan minyak Ilegal yang mengaku alias Acong,pada Buser24,Com,Rabu (23/10/2024),disela kegiatannya pada Siang itu,” Saya disini sebagai pekerja,Pak,yang punya dapur lagi ada urusan keluar,ujarnya singkat,” tanpa mau menyebut nama majikannya,sembari mengatakan jika bahan baku minyak Condensart yang diolah didatangkan dari Aceh.
Uden (48),warga T.Pura,mengaku pernah membeli sebotol minyak bensin,setelah tangkinya diisi,beberapa meter mesin Sepeda motornya mogok,ternyata pengakuan dari montir padanya bahwa minyak yang diisinya ketangki adalah minyak oplosan alias tidak resmi dari SPBU,” Namun akunya,minyak yang dibeli dari kios pengecer mirip warnanya dengan minyak yang ada diSPBU,” kata Uden tanpa memberi tahu alamat kios pengecer minyak Bensin tersebut.
Uden menambahkan,dengan pengalaman pahit yang dirasakannya sebagai konsumen,meminta aparat terkait Dilangkat untuk menindak para Oknum Oknum pemilik dapur pengoplosan minyak Ilegal tersebut diberi tindakan tegas jika dibiarkan terus selain merugikan konsumen juga berimbas pada kerugian Negara,karena tidak membayar retribusi pajak,ujar Uden.
Terkait dengan hal tersebut oknum mantan kades Kuala Besilam inisial R yang diduga mengkordinir dan menampung minyak oplosan tersebut ketika dikonfirmasi Buser24 kemarin melalui pesan WhatsApp “Salah sy GK pernah” jawab R oknum kades tersebut.(BERSAMBUNG)
Reporter : Ucok Gultom/red