
Buser24.com | Aceh timur.
Kebutuhan akan air adalah merupakan hal mutlak yang harus dipenuhi. Pertama, dari segi kebutuhan fisik bagi manusia. Dari segi kebutuhan aktivitas sehari-hari. Manusia sangat membutuhkan air tersebut untuk memasak, mandi, mencuci, dan sebagainya.
Lalu, bagaimana jika terjadi krisis air bersih? Alhasil, tidak ada cukup air yang layak digunakan untuk membersihkan diri maupun dikonsumsi.
Tentunya hal tersebut akan berdampak pada kesehatan kita sebagai manusia.
Bahkan bisa menjadi persoalan dan kecemburuan sosial bagi masyarakat, seperti yang terjadi hampir setiap hari di dusun Makmur gampong Paya bili dua kecamatan Birem Bayeun Aceh timur.
Pasalnya sejak pengelolaan Pansimas (air bersih) diambil alih oleh BUMG terkesan menajdi amboradul dan banyak memimbul kan konflik dan kecemburian sosial disejumlah kalangan, terlebih lagi, para pelanggan yang sebelum nya khusus warga dusun Makmur terkesan dipaksa dan diharuskan untuk segara mendaftar dan menyetorkan uang untuk pemasangan meteran kerumah rumah yang kumlah totalnya mencapai mencapai Rp 265.000.- bila tidak maka program air bersih(Pamsimas) akan digeser ke dusun lain.
Dengan berjalanya waktu, kuota untuk berjalanya program pembangunan sarana air bersih(Pamsimas) pun terpenuhi khusus untuk warga didusun Makmur tidak untuk dusun duaun lainya didalam gampong Paya Bili dua itu kemudian berjalan sehingga warga dusun Makmur dapat menikmati air bersih hingga merasakan kesejahteraan dialami karena dusun Makmur rata rata tinggal di dataran tinggi atau perbukitan sehingga agak sulit mendapat kan sumber air.
Ironis nya selang waktu berjalan, kemudian pengelolaan Pamsimas pun diambil alih oleh pemdes stempat melalui BUMG, justru semakin amboradul dan bahkan setiap hari menimbul kan persoalan serta kecemburuan sosial yang terus berkepanjangan di sejumlah kalangan masyarakat. Ditambah lagi dengan dilakukanya pemasangan instasi secara gratis dirumah rumah pada beberapa dusun digampong Paya bili dua.
Namun mirisnya, warga dusun Makmur yang mengeluarkan biaya untuk meteran dan instalasi akhir akhir ini justru sering tidak mendapatkan air, justru warga yang pemasangan gratis normal mendapatkan air bersih melalui program Pamsimas.
Disamping itu, para petugas Pansimas ketika sejumlah warga dusun Makmur mengadu sudah berhari hari tidak mendapatkan air bersih malah memberi jawaban terkesan yang justru menyakitkan dan tidak menyenangkan.
Terlebih lagi para petugas Pamsimas juga terkesan arogan dan sombong terkesan seperti maling, saat melakukan pemotongan jaringan air yang pemghuni nya tidak ada dirumah, dan juga tidak ada surat pemberitahuan atau juga surat peringatan.”luar biasa”
Salah seorang tokoh masyarakat gampong Paya bili dua kepada media Minggu 21/04/2024 mengatakan,” Sangat disesalkan apa yang dilakukan oleh petugas Pamsimas saat pemotongan jaringan air, seharusnya mereka sebelum melakukan pemutusan jaringan bagi yang menunggak bayar air diberi surat teguran atau pun surat peringatan, serta ketika ada pemilik rumah nya pada saat pemutusan,”ungkap Pono yang akrab di sapa Komandan.
Sebelumnya, petugas Pamsimas saat melakukan pemutusan jaringan air tersebut mengaku hanya sebagai pekerja, sebenarnya dia sebagai Direktur BUMG.
Kemudian, ibu Fitri salah seorang ibu rumah tangga didusun Makmur Minggu 21/04/2024 yang sering tidak mendapatkan air merasa kesal melihat tingkah laku dan perbuatan para petugas Pamsimas yang sombong,”Ketika ditelfon soal air sama sekali tidak mau angkat, tapi waktu pemutisan datang semua,” ungkapmya.
Kemudian, Ibu Fitri juga menyampaikan,”Kemarin juga Babinsa ada datang mempertanyakan kronologis kejadian yang sebenarnya, saya ceritakan semua sama Babinsa, bahkan kata Babinsa, “itu sudah tidak betul dan salah petugas Pamsimas kalo seperti itu, pemutusan seharus sebelumnya diberi surat peringatan dan teguran, dan apalagi pemutusan harus ada orangnya.”sambung ibu Fitri.
“Kita asyik asyik disuruh sabar dari sebelum lebaran tahun 2023 lalu, bahkan kami sudah beberapa kali datangi rumah keuchik minta solusi soal air, asyik dibilang sabar hingga saat ini,” imbuh ibu Fitri.
Rep : Wira