
DOLOK.MASIHUL | Buser24.com –
Asisten Perkebunan PT Socfindo Bangun Bandar Diduga Arogan dan kebal hukum tidak takut sama siapapun apalagi Tuhan
Pasalnya Keberatan Atas tuduhan
Asisten Perkebunan PT Socfindo Bangun Bandar Dolok Masihul, Kabupaten Serdang Bedagai, (Sergai) Sumatera Utara, tidak manusiawi.
AP menjadi korban fitnah Atas kelakuan Asisten Perkebunan PT Socfindo Bangun Bandar Dolok Masihul oleh pelaku bermarga Sunulingga mengatakan kepada media ini saat itu hari Jumat 24 Mei 2024 saat di warung milik Korban blok 9 desa bantan, kecamatan Dolok Masihul.
Kembali Ibu AP menerangkan lagi kepada Media ini mencoba konfirmasi saat itu sedang panen sawit miliknya dan warga lain, dan kami selesai memanen biasanya sudah datang mobil sawit langganan kami untuk menimbang, tiba-tiba Asisten dan bersama temannya langsung menghampiri saya dan berkata kasar, tunggu jangan dulu ditimbang ada tadi yang melemparkan sawit ke sini tunggu kami periksa dulu kata Asisten sedang bertugas di blok 7 bersama rekan rekan pengawasnya.”Ujarnya.
Datang menemui korban AP dan mengatakan jangan timbang dulu bu, biar kami cek dulu ada tadi saya lihat melemparkan Janjang sawit ke sini, ibu jangan menutupi maling ya, nah ini sawit kami, tuduh Asisten sembari memisahkan sawit ukuran besar sebanyak 3 janjang.
Tunggu kita cek dulu sembari membongkar sawit warga dan ia pun memisahkan 3 janjang sawit sembari berkata ini sawit Socfindo terlihat dari potongannya, sembari memisahkan 3 janjang dari sejumlah 12 janjang itu lagi, namun sawit hasil panen warga itu dikembalikan kepada korban sembari Asisten begitu saja minta maaf kepada Korban AP tersebut
menirukan perkataan kasar Asisten Pt Socfindo itu.
Terpisah dalam kejadian itu diduga Asisten PT Socfindo Bangun Bandar disinyalir kebal Hukum dan tidak takut kepada warga, dan tidak takut kepada siapapun, diduga socfindo bisa membayar Aparat penegak hukum, (APH) hingga berlebihan kepada masyarakat asal menuduh warga sebagai pelaku pencuri sawit.
Masih tunggu dulu bu saya cek dulu ya sebut AP meniru perkataan Asisten sembari memisahkan sawit kamping milik AP sebanyak 3 janjang dalam ukuran besar.
Dalam tuduhan itu membuat AP tersakiti dihadapan warga yang. Sedang memanen sawit milik warga tersebut sangat dirasakan seorang ibu memiliki 2 anak, Ini sayangat menyakitkan bagi saya pak sepertinya Perlakuan yang sengaja mempermalukan saya dihadapan banyak orang pada saat itu pak,
Korban Dengan inisial AP tersebut merasa di kecewa seolah dirinya di tuduh mencuri sawit milik perkebunan PT Socfindo Bangun Bandar, untuk diketahui biasanya setiap hari selasa warga panen dari kelapa sawit milk warga tersebut.
memiliki lahan kelapa sawit di blok 7 tersebut bukan hanya korban AP yang di permalukan dan lecehkan oleh staf perkebunan pt socfindo bangun bandar, atas Pencemaran yakni seorang ibu inisial AP atas kejadian itu korban pun langsung memberitahukan kepada keluarga korban.
Keluarga korban tentunya tidak terima keberatan atas tuduhan Asisten Perkebunan PT Socfindo Bangun Bandar terhadap inisial AP yang dituduh menyembunyikan kelapa sawit milik Perkebunan PT Socfindo.
Atas tuduhan Asisten Perkebunan PT Socfindo bangun bandar tersebut dengan inisial L alias Sinulingga tentu dipertanyakan keluarga Korban semua tuduhan itu tidak benar kami keberatan atas tuduhan tersebut.” Ujarnya.
Masih keluarga korban, Kami tidak terima atas perlakuan itu ibu kami tidak pernah mencuri dan seperti yang di tuduh dan tidak pernah mencuri milik siapapun. Sebut Sumber yang namanya tidak ingin di beritakan, pastinya kami meminta kepada pihak Perkebunan PT Socfindo agar segera meminta maaf kepada ibu kami,” Ujar sumber media ini.
Untuk diketahui tempat kejadian perkara (TKP) di blok 7 Selasa 12 Mei 2024. desa Aras panjang kecamatan Dolok Masihul didepan umum oknum asisten Socfindo yang bermarga Sinulingga, alias lingga, menurut warga dan karyawan perkebunan PT Socfindo Bangun Bandar salah satu sumber berita ini menyebutkan bahwa kelakuan asisten dilapangan selalu semenah menah dan arigan kepada warga dan karyawannya.
Berlanjut tuduhan Asisten PT Socfindo, Sinulingga kami merasa tidak terima atas tuduhan yang tidak dilakukan oleh ibu kami, dimana setelah di lakukan pemeriksaan dilapangan bahwa tidak ada ditemukan 1 tandan pun sawit kebun yang di sangkakan Asisten itu.
Ada atau di kuasai ibu kami, dan hanya sawit dari hasil kebun ibu kami yang ada ditumpukan sawit dari kebun ibu kami, dari itu kami mohon kepada ibu Ketua Yayasan Socfindo bisa membantu kami, dan memecat Asisten tersebut kami minta ketegasan ibu Yayasan, yakni ibu Lulu.
Atas perlakuan Asisten Perkebunan PT Socfindo Bangun Bandar yang meresahkan masyarakat inisial.Lingga harus di pecat dari jabatan Asisten, ujar keluarga korban.
Setelah kejadian itu media ini mencoba meminta keterangan dari Asiaten Perkebunan PT Socfindo, Sinulingga membantah, mengatakan saya tidak menuduh ibu itu, saya ada bukti – bukti kok sulahkan aja, saya punya bukti, silahkan keberatanya disampaikan kalau saya yang datang kerumah ibu itu saya tidak mau, karena saya tidak salah.
Selain itu Ia juga menyebutkan yang di pakai mereka itu lahan Perkebunan PT Socfindo bisa saja kami ambil kembali lahan itu, dan warga juga kan menumpang di jalan perkebunan jadi kalau saya tutup nanti jalan itu mau dari mana mereka jalan membawa hasil sawitnya ?,” Katanya.
Sangat disayangkan sebelumnya media ini mencoba untuk confirmasi kepada pihak yayasan PT Socfindo Ibu Lulu, namun hanya di baca dan setelah dibaca kemudian di blokir, seolah tidak suka terhadap awak Media.
Selain itu media ini mencoba untuk Confirmasi untuk menemui Maneger perkebunan PT Socfindo Bangun Bandar Dolok Masihul Namun belum Berhasil, hingga berita ini di terbitkan. bersambung ( Tim)
(