
Buser24.com -. Langkat ( Sumut)Aksi kebohongan lewat media on line semakin marak di wilayah hukum Polres Langkat, tindakan kejahatan ini menggunakan modus arisan menurun, dengan menawarkan penarikan jula jula puluhan juta rupiah, dan penarikan Honda Scopy bernilai Rp. 20.800.000 dengan kesepakatan di ambil apa bila jatuh tempo penarikan sesuai nomor urut.
Nahhhh ternyata si pelaku tidak menepati sesuai janji nya berujung akhir nya timbul kegaduhan dari pihak korban meminta pertanggung jawaban kepada pelaku untuk mengembalikan uang yang sudah di stor, karena tidak mendapat kejelasan nya, akhir nya korbanpun melaporkan pelaku ke pihak kepolisian untuk mendapatkan kejelasan hukum.
Salah satu korban adalah Wedia Lestari ( 32), Seorang Ibu Rumah Tangga ( IRT), Warga Lingkungan lV, Kelurahan Pekan Gebang, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, Sumut.
Korban merasa di rugikan akhir nya melaporkan di duga pelaku BS (28), IRT, Warga Dusun l, Desa Cempa, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Sumut.
Sesuai dengan STPL / / Vll / 2021 / LKT/ SEK – Gebang, Tertanggal 30 Juli 2021, pada pukul 10.30 Wib di Polsek Gebang, sekaligus membawa dua orang saksi yang sudah di minta keterangan nya berikut penyerahan bukti kepada pihak Polsek Gebang.
Wedia Lestari korban ketika di kompirmasi di rumah nya di dampingi oleh suami nya mengatakan, Seharus nya tepat pada tanggal 27 Juli 2021, Saya sudah menerima satu unit Honda Scopy, dengan nomor penarikan 13, namun sampai tanggal 30 Juli 2021 tidak juga saya menerima Honda Scopy tersebut, merasa di rugikan mencapai Rp. 30.000.000 maka saya melaporkan BS ke Polsek Gebang, Kata Wedia Lestari, Kamis ( 5/8/2021), sekira pukul 14.00 Wib di rumah nya, sambil menunjukkan bukti laporan dan bukti penyerahan uang dan percakapan nya lewat HP.
Wedia Lestari menceritakan, Sudah berjalan satu tahun saya ikut arisan menurun ini, awal nya dia menghubungi saya mau pasang hiasan gigi, berlanjut menawarkan arisan menurun, tertarik saya ikut jula jula dan narik Honda Scopy, Terang Wedia Lestari.
Kemudian, Pengambilan uang di jemput BS bersama suami nya, kadang suami nya di temani kawan nya langsung penyerahan di lakukan di rumah saya, setelah itu menghubungi BS lewat HP kalau uang sudah saya serahkan kepada suami, Terang Wedia Lestari.
Saya bersama Pak Dika Reskrim Polsek Gebang sudah pernah menemui nya di Cempa, tapi jawaban orang tua BS anak nya tidak berada di rumah alias sudah pergi melarikan diri, bahkan saya bersama Pak Dika sudah berkoordinasi dengan Kepala Dusun l, Desa Cempa tapi
belum juga ada titik terang, Ucap Wedia Lestari.
Kalau tidak salah banyak korban yang sudah mencari dan menemui orang tua nya, menurut informasi yang berkembang investasi korban mencapai 1 Milyar, ketuka di temui oleh korban namun BS tidak pernah berada di tempat menghilang kabur, namun lewat jejak nya di HP, suami nya berganti nomor diketahui mengikuti perkembangan keluhan korban, bahkan BS sempat membalas kalau dia nya BS tidak akan pernah tersentuh oleh hukum, alasan dia di mana mana kasus arisan menurun pelaku tidak satupun yang di tangkap polisi, kata BS dalam pembicaraan yang terkesan menantang aparat penegak hukum, Ketua Wedia Lestari.
Terkadang saya berpikir kalau ucapan BS itu ada benar nya, bukti nya sampai dan hingga hari ini BS belum juga di tangkap, dan BS pun terkesan seperti kebal hukum hingga hari ini laporan saya membeku di Polsek Gebang”, Kata Wedia Lestari berkeluh kesah.
Terkait kebenaran laporan korban Wedia Lestari di Polsek Gebang , AKP Rikson Sinaga, SH, MH Kapolsek Gebang membenarankan laporan korban, ketika di kompirmasi mengatakan, Kasihan korban nya banyak, untuk kasus ini korban sudah melapor ke Polsek Gebang, keberadaan pelaku dalam pencarian untuk proses penangkapan, pelaku tidak berada di tempat. Polsek Gebang terus berupaya menemukan keberadaan pelaku, Kata AKP Riksin Sinaga, SH, MH, Jumat ( 6/8/2021) sekira pukul 07.45 Wib lagi buru buru sewaktu marathon pagi di. Jalinsum Medan – Aceh Lingkungan lV. Simpang Kolam Luar, Kelurahan Pekan Gebang. ( AYR ).