
Batu Bara,Buser24.com – Guna antisipasi terjadinya tawuran serta kejahatan lainnya, Kapolres Batu Bara AKBP Taufiq Hidayat Thayeb SH S.I.K yang diwakili Kabag Ops Kompol Maritaken Surbakti SH, M.Km bersama jajarannya, gelar Patroli malam di seputaran Kecamatan Tanjung Tiram Kab. Batu Bara, Sabtu (27/01/2023) sekira pukul 21:00 WIB s/d selesai.
Adapun petugas yang turut dalam kegiatan tersebut antara lain :”Kapolres Batu Bara AKBP Taufiq Hidayat Thayeb SH S.I.K yang diwakili Kabag Ops Kompol Maritaken Surbakti SH, M.Km, Kasat Samapta AKP Juni Hendrianto SH, MH, Kasat Lantas AKP Hotlan W Siahaan SH, Kapolsek Labuhan Ruku AKP Riswanto SH, KBO Sat Binmas AKP Abdul Rahim, Kanit Reskrim Polsek Labuhan Ruku Ipda H Pardede, Bripka Irfan dan Personil Polres Batu Bara dan Polsek Labuhan Ruku”.
Informasi yang diperoleh dari Kapolres Batu Bara AKBP Taufiq Hidayat Thayeb SH, S.I.K melalui Kasi Humas AKP A.H Sagala mengatakan bahwa :”Kapolres Batu Bara AKBP Taufiq Hidayat Thayeb SH S.I.K yang diwakili Kabag Ops Kompol Maritaken Surbakti SH, M.Km gelar patroli malam guna antisipasi tawuran di Kecamatan Tanjung Tiram Kab. Batu Bara, dalam pelaksanaan patroli dilakukan pemeriksaan terhadap pemuda yang berkumpul namun tidak ditemukan adanya tanda kepemilikan senjata tajam yang mengarah ke rencana tawuran” ujarnya.
Kasi Humas menambahkan :”Dalam giat tersebut, Kabag Ops berkoordinasi dengan Kepala Desa Suka Maju Kec. Tg. Tiram a/n : Amri bahwa diketahui Adapun pemuda yang melakukan tawuran yaitu pemuda Desa Suka Maju kontra pemuda Desa Pahlawan dan Desa Bogak dan lokasi tawuran di jalan Merdeka Desa Suka Maju Kec. Tg. Tiram Kab. Batu Bara, yang dimana Akar permasalahannya bermula dari saling ejek namun untuk siapa yang memulai terlebih dahulu tidak diketahui dikarenakan kedua belah pihak masing – masing menuduh memulai memulai duluan dan dari saling ejek kelompok yang kecil dimulai lah perkelahian dan saling membalas hingga membesar antar Desa”,
“Pemerintahan Desa sudah berulang kali memediasi kelompok yang bertikai di balai Desa namun tawuran tetap terus terjadi dan beberapa kali pada saat diamankan maupun ditegur orang tua oknum pemuda yang tawuran merasa tidak senang dan terjadi pembiaran oleh orang tua dan Pemerintahan Desa gabungan Desa Suka Maju, Desa Pahlawan, Desa Bogak, Desa Suka Jaya, Desa Bagan Dalam dan Kelurahan Tanjung Tiram dimana 1 Desa/Kelurahan sebanyak 2 orang dan dibagi menjadi 2 shift yaitu dari jam 22.00 WIB s/d 00.00 WIB dan jam 00.00 WIB s/d 03.00 WIB juga sudah melakukan jaga malam di depan kantor Koramil secara bergantian untuk antisipasi terjadinya tawuran namun semenjak jaga tawuran berkurang namun pindah lokasi” ungkapnya.
Dikesempatan tersebut, Kabag Ops juga berkoordinasi dengan Kepala Desa Suka Jaya Kec. Tg. Tiram an. Fakhrul Rodi bahwa diketahui Adapun pemuda yang melakukan tawuran yaitu pemuda Desa Suka Jaya kontra pemuda Desa Bagan Dalam dan lokasi tawuran di jalan Rakyat Desa Bagan Dalam Kec. Tg. Tiram Kab. Batu Bara, yang dimana Akar permasalahannya juga hampir sama dari saling ejek namun untuk siapa yang memulai terlebih dahulu tidak diketahui dikarenakan kedua belah pihak masing – masing menuduh memulai memulai duluan dan Pemerintahan Desa sudah berulang kali juga memediasi kelompok yang bertikai di balai Desa namun masih ada oknum kelompok kecil yg bertikai baik permasalahan saling ejek maupun hal sepele lainnya dan berkembang menjadi perselisihan yg lebih besar” ungkapnya.
Kasi Humas melanjutkan kembali, Kabag Ops juga berkoordinasi dengan Kepala Dusun I Desa Suka Maju Kec. Tanjung Tiram an. Umar bahwa Dalam permasalahan tawuran ini juga ada faktor lain selain saling ejek seperti faktor ekonomi dan faktor sosial maupun Faktor SDM, Contohnya faktor ekonomi seperti para pemuda yang melakukan tawuran sudah memiliki pekerjaan sebagai nelayan, membersihkan boat nelayan jualan ikan dsb sehingga orang tua sudah menerima hasil dan menjadi anak tersebut menjadi susah diatur karena sudah bisa menafkahi orang tua nya dan Contoh faktor SDM juga berhubungan dengan faktor ekonomi seperti dikarenakan tidak adanya uang untuk sekolah sehingga anak – anak tersebut memiliki SDM yang rendah, Serta contoh Faktor sosial seperti masyarakat khususnya orang tua kurang peduli dengan anaknya sehingga pengawasan terhadap anak masing-masing tidak ada” ujarnya.
“Informasi yang diperoleh awak media dilapangan bahwa dari kegiatan patroli tersebut, Petugas telah Melaksanakan patroli rutin hingga di jam – jam kecil dan juga Membentuk piket jaga di lokasi rawan tawuran dan perlu diketahui, Sudah pernah juga diamankan para pelaku tawuran dan dilakukan penggundulan serta pemanggilan orang tua untuk menandatangani kesepakatan tidak mengulangi perbuatannya dan juga diberikan sarung, peci dan uang saku sebagai tanda tali asih dan Pernah juga dilakukan tindakan represif terhadap pelaku tawuran dengan pembubaran paksa serta dilakukan penjemputan door to door kerumah rumah pelaku tawuran menggunakan mobil patroli dan dibawa ke Polsek Labuhan Ruku untuk dibina dan dipanggil kan ustadz selama 3 hari (pesantren kilat) dan Membuat surat pernyataan kepada orang tua pelaku tawuran jika anaknya kedapatan melakukan Tawuran kembali kedepannya makan bantuan dari pemerintah seperti bansos dan sebagainya dicabut”.
(Nando Sagala)