
Buser24.Com I Binjai ( Sumut ) – Pihak BPC Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Seluruh Indonesia ( Gapensi ) Kota Binjai meminta kepada pihak-pihak pelaksana ( Kontraktor ) proyek Perusahaan Air Minum ( PAM ) Mebidang yang sedang dikerjakan di wilayah kota Binjai bekerja dengan serampangan sehingga sangat meresahkan masyarakat umum terutama bagi para pengguna jalan umum, akibat adanya galian pipa proyek di badan jalan umum dengan kondisi bolong-bolong, sehingga kesannya pelaksanaan proyek dan bekas galian tersebut sepertinya terbengkalai.
Hal tersebut ditegaskan oleh Penasehat BPC Gapensi Kota Binjai Ir. Ucok Khaidir didampingi Sekretaris Buyung dan juga tampak hadir Ketua BPC Surya D Sitepu dan Humas Putra Bangun ketika ditanya sejumlah Wartawan terkait komentarnya atas pelaksanaan proyek PAM Mebidang di wilayah kota Binjai tersebut, Selasa ( 29/03/2022 ). Pihak BPC Gapensi kota Binjai merasa sangat kecewa atas kerja di lapangan yang dilaksanakan oleh pihak Kontraktor termasuk dari PT. BAP dan pihak HK sebagai perusahaan konstruksi Nasional ( BUMN ) tersebut, tegasnya.
Lebih lanjut menurut Ir. Ucok Khaidir yang melihat secara langsung kegiatan pelaksanaan proyek tersebut di lapangan termasuk proyek yang dinilainya terkesan terbengkalai di Jalan Panigoro dan Jalan Rambutan dan hampir seluruhnya bekas galian pipa proyek tersebut terlantar dan tidak segera diperbaiki oleh pihak pelaksana proyek, sehingga meresahkan masyarakat apabila musim hujan menjadi becak dan musim kemarau berdebu, selain itu di lokasi proyek tersebut tidak menggunakan SMK3, sehingga bisa membahayakan masyarakat terutama pengguna jalan dan seudah berlanagsung lebih kurang selama 6 bulan, tambahnya.
Sebagai Tokoh Masyarakat Jasa Konstruksi di kota Binjai, Ir. Ucok Khaidir, beserta rekannya termasuk di BPC Gapensi Kota Binjai akan segera menyurati secara resmi Menteri PUPR di Jakarta terkait dengan pekerjaan yang dituding serampangan oleh pelaksana proyek PAM Mebidang di kota Binjai ini, termasuk manfaat keberadaan PAM Mebidang ini bagi warga kota Binjai karena hanya aliran dari kota Binjai ke kawasan kota Medan ( Mebidang ) sehingga dinilai tidak ada manfaatnya secara ekonomi bagi masyarakat di kota ini, tegasnya serius.
Reporter : PB.
Editor zamri.