
Buser24.com | Aceh Tamiang.
Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang akan memberikan dukungan sehingga pelaksanaan kegiatan Duek Pakat FKA yang direncanakan pada tanggal 25 Agustus 2022 mendatang di Aceh Tamiang menuai sukses.
Demikian diungkapkan Bupati Aceh Tamiang, Mursil, SH, M.Kn, saat menerima Tim Forum Kakao Aceh (FKA) di ruang kerjanya pada Rabu (6/7/2022).
“Kita harus peduli kepada petani, apalagi kegiatan ini dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan menekan angka kemiskinan di Aceh. Sebagai contoh Negara Jepang yaitu negara Industri, bisa menyejahterakan warganya. Begitu juga Philipina, dengan pisang Cavendish bisa ekspor ke jazirah Arab. Semua itu harus dilaksanakan secara serius dan lebih intensif lagi. Karenanya, perlu regulasi dari Pj. Gubernur ke depan untuk merehabilitasi kebun Kakao sebagai alternatif selain Kelapa Sawit.
“Jika dibutuhkan, kita akan berikan lahan pinjam pakai hutan koridor Leuser dengan tidak mengganggu ekosistemnya. Kita sudah berkomitmen untuk berkontribusi dan mendukung pelaksanaan kegiatan Duek Pakat FKA.
Bupati menambahkan, kami meminta pihak FKA untuk membuat desain layout kebun yang akan dilakukan sebagai lokasi rehabilitasi Kakao, sambung samping dan lubang tanam perdana. Tanam perdana nantinya diharapkan akan dilakukan oleh Pj. Gubernur Aceh, Dirjen Perkebunan, Bupati, Kadistanbun Aceh, Ketua FKA serta unsur Forkopimda,” tuturnya.
“Kami meminta Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh untuk mengadvokasi dengan Pj. Gubernur Aceh, agar program pengembangan Kakao di Aceh Tamiang tersinkronisasi dan terintegrasi satu sama lain.
Selain itu, kami berencana juga akan menggaet investor dan NGO untuk berkolaborasi dalam menyukseskan acara Duek Pakat tersebut.
“FKA harus siap mendongkrak pertumbuhan ekonomi melalui budidaya berkelanjutan sehingga Kakao berjaya kembali di Aceh Tamiang. Selain itu, perlu adanya Demplot Kakao sebagai role model dan pembelajaran bagi petani. Dapat dijadikan sebagai Sekolah Lapangan bagi petani dalam mengolah kakao sampai siap untuk diekspor dalam bentuk bubuk,” ungkap Bupati.
Sementara itu, Ketua Forum Kakao Aceh (FKA), T. Iskandar mengutarakan, untuk menggairahkan kembali petani di Aceh Tamiang, keterlibatan dan peran Forum Kakao Aceh (FKA) sangat penting, tentu didukung oleh para pemangku kepentingan lainnya. Pasalnya, dengan budidaya Kakao yang baik dan berkelanjutan, kami yakin bisa meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani,” sebut mantan Kepala BPTP Aceh.
“Duek Pakat FKA bertujuan mengajak petani bermusyawarah untuk kemajuan Kakao di Aceh. Untuk itu pihaknya juga membutuhkan persyaratan tempat atau lokasi kebun dan sarana pendukungan lainnya bagi peserta,” ungkap Iskandar.
Kesempatan yang sama, Kepala Distanbunnak Safuan menyebutkan, dalam waktu dekat pihaknya segera melakukan penetapan lokasi dengan syarat yang telah disepakati bersama. Hasil survei data dan lokasi terpilih akan kita sampaikan kepada pihak FKA,” ucapnya.
Turut hadir dalam pertemuan audiensi tersebut, Kabid Perkebunan Distanbunnak, Edwar Fadli Yukti, Presiden Petani Kakao Indonesia, Fauzi Yusuf, dan peneliti Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Abdul Aziz.
Reporter : Andi