
Buser24.Com.Langkat (Sumut) – Dalam literatur ekonomi makro, salah satu topik kebijakan publik yang paling menantang adalah pertumbuhan ekonomi dan pengurangan kesenjangan ekonomi. Dimana kebijakan pemerintah memainkan peran penting dalam mengurangi kesenjangan ekonomi dan menentukan efek pada tingkat pertumbuhan ekonomi atau tidak. Kebijakan pemerintah melalui pengeluaran pemerintah, yaitu variabel kebijakan fiskal, kebijakan moneter (yaitu, jumlah uang beredar), dan kredit domestik kepada swasta dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Langkat mencatatkan pertumbuhan ekonomi sejak tahun 2010 hingga sekarang rata-rata diangka 5% dengan tingkat kemiskinan rata-rata 10 tahun terakhir masih cukup tinggi diangka 10 %. Sedangkan data PDRB Kabupaten Langkat sepuluh tahun terakhir hanya meningkat rata-rata sebesar Rp.1.121.177 (Rp. 11.211.768 : 10 tahun) dimanaTahun 2010 Rp. 18.386.004 dan ditahun 2019 Rp. 29.597.772. Data ini menempatkan Kabupaten Langkat masih dalam salah satu kabupaten dengan tingkat kemiskinan tingggi di Provinsi Sumatera Utara.
Kemiskinan dapat terjadi karena anggota masyarakat tidak atau belum berpartisipasi dalam peroses perubahan yang disebabkan ketidakmanpuan dalam kepemilikan faktor-faktor produksi atau kualitas yang kurang memadai. Kondisi seperti ini menyebebkan pendapatan masyarakat rendah dan menyulitkan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya pada akhirnya menyebabkan masuknya ke dalam jurang kemiskinan. Kemiskinan menjadi persoalan ekonomi yang terus menerus menjadi perhatian. Kemiskinan merupakan suatu kondisi absolut atau relative di Suatu wilayah dimana seseorang atau kelompok masyarakat tidak mampu mencukupi kebutuhan dasarnya sesuai tata nilai yang berlaku.
Penelitian yang dilakukan (Ritab S. Al-Khouri: 2007) menyajikan bukti baru dari hubungan antara pengembangan pasar keuangan (sektor perbankan) dan pertumbuhan ekonomi. Dimana Pengembangam Sektor Perbankan dapat mempengaruhi peningkatan pertumbuhan ekonomi baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek. Dimana keberadaan lembaga keuangan dapat mengurangi risiko, meningkatkan tata kelola perusahaan, memobilisasi tabungan, mengurangi transaksi dan biaya informasi, dan mempromosikan spesialisasi. Sehingga jelas terbukti bahwa dengan keberadaan lembaga keuangan di suatu wilayah akan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Diberbagai daerah di Indonesia telah mengembangkan program-program yang mengharuskan Pemerintah Daerah untuk menginvestasikan sumber daya yang cukup besar untuk meningkatkan operasi dan efisiensi pasar dan lembaga keuangan untuk membantu mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Salah satunya adalah dengan mendirikan Bank
Pembangunan Daerah (BPD). Kita bisa melihat perkembangan Bank Pembangunan Daerah yang dimiliki beberapa daerah seperti Bank Jawa Barat (BJB) dan Bank Sumut terus mengalami perkembangan yang pesat.
Namun dikarenakan sumber daya yang dimiliki daerah-daerah ini terbatas, investasi besar di sektor keuangan ini menyebabkan pengurangan yang signifikan dalam jumlah dana yang diarahkan ke sektor lain. Jika perkembangan keuangan tidak mengarah pada peningkatan pertumbuhan ekonomi maka sumber daya keuangan yang berharga ini tidak dialokasikan secara optimal. Oleh karena itu, diperlukan analisis yang mendalam terhadap ide atau gagasan ini agar dapat diwujudkan menjadi suatu solusi bagi percepatan pertumbuhan ekonomi.
Di Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara terdapat potensi yang besar dalam merealisasikan ide atau gagasan pendirian Bank Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat. Dimana jumlah bank yang beroperasi di Kabupaten Langkat masih sangat minim, disisi lain jumlah penduduk yang cukup besar dan wilayah yang sangat luas menjadi potensi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui pengembangan lembaga keuangan dengan mendirikan Bank Pembangunan Daerah Kabupaten Langkat.
Hal ini juga sangat didukung dengan ketersediaan sumber daya manusia yang dimiliki Kabupaten Langkat. Dimana di Kabupaten Langkat terdapat sebuah Sekolah Tinggi Agama Islam Jam’iyah Mahmudiyah yang memiliki Program Studi Perbankan Syariah yang telah menghasilkan Sarjana Ekonomi yang memiliki kualifikasi yang mumpuni dalam pengelolaan Lembaga Keuangan khususnya perbankan.***
Langkat 8-10-2021
Pengirim Artikel: M.Arif Siregar
Reporter:Buser24.Com
Editor. zamri.