
Buser 24 com. DELISERDANG -Usulan nama H. Amri Tambunan (foto) supaya ditetapkan sebagai nama pengganti RSUD Deliserdang menggelinding kencang seperti (bak) bola salju. Tokoh masyarakat dan pemuka agama maupun Tokoh etnis, politisi, juga pengetua adat serta aktifis menyambut positif, mereka menilai usulan tersebut merupakan representasi keinginan dari masyarakat Kabupaten Deliserdang.
Penasehat Puja Kesuma Sumatra Utara H. Wagirin Arman, S.Sos mengaku angkat topi serta salut dan berterima kasih kepada tokoh dan kelompok masyarakat yang mengusulkan nama Almarhum H. Amri Tambunan kepada DPRD Deliserdang untuk dijadikan nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Lubukpakam.
Di-alam demokrasi kita, sambung Wagirin Arman, yang saat ini juga sebagai Ketua Badan Kehormatan DPRD Sumatra Utara, bahwa syah-syah saja bagi tokoh pemuda, tokoh masyarakat, tokoh etnis, ulama, cendikiawan maupun organisasi masyarakat menyampaikan aspirasinya apalagi aspirasi itu disampaikan dan ditujukan kepada DPRD setempat untuk selanjutnya dapat diperjuangkan. Posisi itu sudah tepat dan dirasa perlu diberi apresiasi bagi para pencetus yang punya ide berlian untuk penabalan nama RSUD menjadi nama almarhum H. Amri Tambunan.
Menurut Wagirin Arman, putra Deliserdang kelahiran Desa Kelambirlima Kecamatan Hamparanperak ini, dia sudah puluhan tahun mengenal Alm H. Amri Tambunan tepatnya sejak tahun 1984 ketika almarhum masih menjadi Camat Kecamatan Tanjung Morawa. Dilanjutkan sebagai Sekda Kota Medan, seterusnya jadi Kadis Infokom Provinsi Sumut dan terakhir menjadi Bupati Kabupaten Deliserdang dua priode.
“Secara politik, lanjut Wagirin lagi, sebagai anggoda DPRD sembilan priode jalan, Saya pernah mengawasi kinerja H. Amri Tambunan baik sebagai Camat maupun sebagai Bupati Deliserdang. Berbagai prestasi sudah diukir oleh beliau didalam pelaksanaan pembangunan, diantaranya program Gerakan Delisersang Membangun (GDSM) yang digagasnya, bukan saja telah menumbuh-kembangkan kebersamaan dan semangat bergotong royong dikalangan masyarakat Deliserdang.
Lebih jauh GDSM mampu membangun infrastruktur seperti jalan dan jembatan diseluruh desa Kabupaten Deliserdang, sehingga satu desa dengan desa lainnya sudah terintregasi sehingga tidak ada lagi desa yang terisolir. “Dengan demikian, menurut H. Wagirin Amran Ketua DPRD Deliserdang Priode 2004 – 2009 dan Ketua DPRD Sumut Priode 2014 – 2019, Alm Amri Tambunan telah berhasil meletakkan dasar-dasar pembangunan kearah yang benar dan monumental.
Meskipun pembangunan ada yang belum selesai, namun program gagasan Amri Tambunan sudah berhasil menancapkan dasar-dasar pembangunan kearah yang benar. Bahkan GDSM bukan hanya membuming di Kabupaten Deliserdang, juga populer kedaerah lain di Indonesia. Semangat gotong royong, partisipasi pembangunan tumbuh dan berkembang di Kabupaten Deliserdang, bahkan mulai dijadikan rull model dibeberapa kecamatan Deliserdang.
Camat melibatkan tiga pilar melakukan bedah rumah dan begitu pula dengan kegiata lain selalu melubatkan partisipasi pengusaha, ASN, TNI, Polri dan masyarakat, kata Wagirin Arman seraya menghimbau para pejabat Deliserdang kiranya dapat meneruskan program seperti pola GDSM.
Dia juga berharap, DPRD Deliserdang kiranya dapat bersuara bulat memperjuangkan serta merealisasikan aspirasi masyarakat yang menginginkan penabalan nama RSUD menjadi nama H. Amri Tambunan.
Secara terpisah, Kepala Adat Melayu Sultan Serdang ke – 9 Tuanku Drs. Ahmad Tala’a Sariful Alamsyah mengatakan hal senada dan menyambut baik serta mendukung sepenuhnya terhadap merebaknya aspirasi rakyat Deli Serdang yang menginginkan penabalan nama RSUD Deliserdang menjadi nama Alm H. Amri Tambunan.
“Dalam waktu dekat, kata Ahmad Tala’a merespon, pihak Kesultanan Serdang akan membuat surat resmi serta menyerahkannya kepada Bupati maupun DPRD Deliserdang untuk selanjutnya bisa direalisasikan.
Ahmad Tala’a yang juga Wakil Ketua DPRD Deliserdang mengatakan hal itu di Kantornya Lubukpakam, Kamis (9/9). Dia merespon cepat aspirasi rakyat yang sempat dibacakan pada sidang paripurna DPRD tentang pengesahan P-APBD tahun 2021.
Menurut Ameck panggilan akrab Ahmad Tala’a, dalam minyikapi aspirasi rakyat yang berkembang pihaknya mendukung penuh. Sikap tersebut diambil Kesultanan Serdang mengingat almarhum dimasa hidup banyak berbuat untuk pembangunan Deliserdang. Beliau mampu mewujudkan harapan masyarakat yang menginginkan kemajuan pembangunan. Beliau juga memilki kepedulian tinggi terhadap pengembangan rumah sakit Deliserdang sekaligus kepedulian pada kesehatan maasyarakat, tuturnya.
Kalangan pengusaha mendukung tentang usulan penabalan nama RSUD menjadi nama H. Amri Tambunan. Seperti ungkapkan Komisaris Utama PT. Galang Solusi Tekhnik yang bermarkas di Jakarta, Sawaludin Toelle, pejabat yang dimasa tugasnya
berperestasi serta banyak mengukir keberhasilan patut diapresiasi dan untuk mengenang jasa -jasanya maka sudah selayaknya memperoleh penghargaan dari masyarakat.
Oleh karenanya, usulan nama H. Amri Tambunan yang sudah diakui masyarakat Deliserdang keberhasilan melaksanakan pembangunan, patut kiranya Kita dukung sepenuhnya, kata Sawaludin Toelle yang juga Ketua Yayasan Tahfiz Quran Ummi Zulfa di Jaharun B Galang.
Hal yang sama dikatakan Ketua Forum Komunikasi Ummat Islam Deliserdang Drs. H. Mujahiduddinn. Menurutnya, beberapa hari kedepan pihaknya bakal menyampaikan aspirasi ke DPRD untuk mengusulkan nama RSUD menjadi nama H. Amri Tambuban.
Usulan itu, menurut Mujahiduddin yang pernah sebagai Ketua Organisasi Keagamaan Alwhasliyah Deliserdang dua priode, merupakan bentuk penghargaan karena kinerja almarhum ketika Bupati cukup banyak mengukir prestasi, termasuk perhatian serta kepeduliannya tentang pengembangan RSUD. Banyak diera kepemimpinannya dilakukan pengembangan pembangunan bukan semata hanya terhadap fisik RSUD, namun terhadap klasifikasi juga berhasil menaikkan pringkat dari klasifikasi C menjadi Klasifikasi B, ujarnya.
Salah satu aktifis Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan (GMPP) H. Zulkifli Barus mengatakan, penabalan nama H. Amri Tambunan terhadap RSUD sudah cukup lama menjadi keinginan dan harapan masyarakat luas. Keinginan tersebut datang bukanlah karena latah atau dengan kata lain ikut-ikutan. “Akan tetapi karena keiklasan para tokoh dan anggota masyarakat melihat serta merasakan buah karya almarhum semasa hidupnya sebagai Bupati Deliserdang.
Banyak keputusan dan kebijakan yang dibuat beliau membuahkan prestasi serta penghargaan seperti konsep percepatan rehabilitasi sekolah (Cerdas), dengan melibatkan tiga pilar kekuatan yaitu pemerintah, pengusaha dan masyarakat hingga
berhasil memperbaiki gedung sekolah yang kopak – kapik diawal tugasnya sebagai Bupati. Demikian juga halnya keberhasilan GDSM hingga sampai kepelosok desa terbangun infrastruktur pengaspalan jalan dan pembangunan jembatan.
Selain itu, tak banyak yang tau kepedulian serta perhatian H. Amri Tambunan terhadap kesehatan masyarakat, lanjut Zulkifli Barus anggota DPRD Deliserdang priode 2004 – 2009, dimasa almarhum Bupati dilahirkan Perda nomor 72 tahun 2012 tentang Jaminan Kesehatan
Daerah (Jamkesda) sehingga puluhan miliar rupiah setiap tahun dana APBD dialokasikan untuk menjaga dan merawat warga Deliserdang yang kurang mampu.
Ketika itu masyarakat begitu mudah berobat di RSUD cukup dengan memberikan surat pengantar para Kepala Desa langsung dirawat, dippname dan diobati secara gratis oleh pihak rumah sakit. Sayangnya dua tahun terakhir ini Perda Jamkesda tidak dapat diberlakukan lagi seiring lahirnya undang – undang BPJS Kesehatan. Semangat dan kemauan H. Amri Tambunan manjaga kesehatan warga Deliserdang pantas diteladani sehingga wajar dan layak bila masyarakat memberi penghargaan untuk mengenang jasa-jasa almarhum dengan membuat monumen penabalan namanya pada RSUD, tutur Zulkifli Barus
Beberapa kelompok masyarakat mengusulkan perubahan nama Rumah Sakit Umum Daerah Deliserdang diusulkan diubah namanya menjadi Rumah Sakit H Amri Tambunan.
Sekretaris DPRD Deliserdang, Hendra Wijaya pada sidang paripurna DPRD Deliserdang Selasa (7/9), membacakan surat masuk dari kelompok-kelompok yang mengusulkan untuk perubahan nama RSUD Deliserdang pada saat paripurna pengesahan P-APBD tahun 2021.
Ketiga kelompok itu adalah Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (Mabmi), Gerakan Masyarakat Peduli Pendidikan (GMPP) Percut Seituan dan Perguruan Pencak Silat Penjuru Angin.
Surat masuk ke Sekretariat DPRD dimasukkan pada tanggal 28 Agustus lalu.
Saat usulan dibacakan oleh Hendra Wijaya, beberapa orang di dalam ruang paripurna sempat memberikan tepuk tangan.
Usai menghadiri rapat paripurna Bupati Ashari Tambunan belum bersedia berkomentar banyak atas usulan perubahan nama untuk rumah sakit milik Pemkab Deliserdang itu.
Ia mengaku tidak menyangka kalau pada saat paripurna usulan pergantian nama dibacakan di depannya. “Tanya sama yang lain saja apa tanggapannya. Saya tadi nggak menyangka dibacakan seperti itu, ucap Ashari. (lb)
Editor. zamri.