
Buser24.com, Karo :
Memperingati Hari Kematian dan Kebangkitan Yesus Kristus sering disebut dengan Jumat Agung, dan di GBKP dinamai “Jumat Simbelin”, salah satu Gereja di Kota Wisata Berastagi ,Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Rg Berastagi Kota memperingati Jumat Agung ini berjalan dengan hikmat dan diresapi sangat mendalam, sehingga Jemaat menitikkan air mata, Minggu (4/4/21).
Pengkhotbah Pendeta Neltianna Br Sembiring, S.Th dalam khotbahnya mengambil ayat alkitab Lukas 23 :44-48 dengan Thema “Kuendesken Tendiku” semua ini untuk lebih mendalami terkait memperingati Kematian Tuhan Yesus di Kayu Salib, dan didalam kebaktian itu dibuat “Perjamuan Kudus”.
Salah satu jemaat Doris Mela Br Panggabean mengatakan ” kalau peringati Jumat Agung ini, dibuat dua kali, Peringatan pertama, mulai pukul 07.00 Wib, dan yang kedua mulai pukul 09.00 Wib, dan semua harus dilakukan dengan protokol kesehatan, buka seperti tahun tahun sebelumnya, kali ini kita harus jaga jarak, memakai masker dan mengisi daftar hadir” ujarnya.
Disaat ditanya oleh Wartawan tidak waswas ke Gereja, mendengar adanya pemboman bunuh diri di Salah satu Gereja di Makasar, Doris menjelaskan ” itu semua kehendak Tuhan, tidak ada yang perlu dicemaskan, yang terpenting kita sungguh sungguh dan berdoa, apalagi APH dan ormas ormas kita sudah saling bekerja sama menjaga keamanan beribadah” katanya.
Peringati Jumat Agung terlihat sekali kebersamaan, yang kali ini dijaga ketat oleh APH,dan juga didampingi Ormas dari saudara kita Muslim Banser Ansor Kabupaten Karo yang terlihat siap untuk berjaga jaga demi menjaga keamanan dan kenyamanan juga, Hari Jumat Agung ini diperingati sangat hikmat, Jemaat juga terlihat tambah sedih di saat ada juga seorang Pertua di GBKP Berastagi Kota yang aktif, Riandy Sinuhaji meninggal berketepatan dengan Jumat Agung ini karena Pertua ini adalah sosok berkepribadian baik dan banyak memunculkan ide.(Nur Kennan Tarigan)