
Buser24,Com.Langkat,Sumatra Utara – Aroma janggal menyeruak dari proyek pembangunan drainase di Kelurahan Sei Bilah Timur, Kecamatan Sei Lepan, Kabupaten Langkat,Sumatra Utara, Bukannya memberi harapan pada warga, proyek bernilai puluhan juta rupiah itu justru menimbulkan tanda tanya besar, bahkan merajud kekecewaan.
Drainase yang dibangun sepanjang 130 meter dengan lebar hanya 30 cm dan kedalaman 40–50 cm,melalui Alokasi Dana Kelurahan (ADK) tahun anggaran 2025, disebut-sebut menghabiskan anggaran Rp21 juta, namun fakta di lapangan berkata lain.
Dari pengakuan sumber terpecaya,dana yang benar-benar turun hanya sekitar Rp16 juta, Jumlah itu sudah harus mengcover semua, mulai dari upah pekerja hingga pembelian material.
Sisanya entah ke mana menguap.
Lebih ironis lagi, sebagian drainase lama yang masih kokoh tidak dibongkar. Pekerjaan hanya sebatas “disisip” di sana-sini, seolah-olah pembangunan baru padahal sejatinya sekadar tambal sulam.
Transparansi pun nihil, karena tak ada papan plank proyek yang seharusnya menjadi informasi publik.
Kekecewaan warga makin bertambah ketika media mencoba mengonfirmasi hal ini pada Selasa (9/9/2025) siang. Lurah tak tampak di kantor. Hanya Kasi Pembangunan, Abay, yang hadir. Namun, bukannya memberi jawaban yang menenangkan, ia justru terkesan lepas tangan.
“Jangan sama sayalah, Pak. Tanyakan saja nanti sama lurah, atau sama kepling yang bernama Anto,karena segala sesuatu, wargapun bertanya sama dia ” ujarnya ringan, seolah persoalan ini hal sepele.
Halayak pun makin bertanya-tanya, benarkah pembangunan ini memang untuk kepentingan masyarakat, atau justru menjadi ajang permainan anggaran?!!!.
Ditengah kondisi drainase yang vital untuk mencegah banjir, dugaan akal-akalan penuh dugaan sepekulativ proyek ini seperti menampar wajah publik.
Kini, mata masyarakat tertuju pada aparat penegak hukum dan inspektorat. Mereka mendesak agar proyek ini segera diaudit, agar kepercayaan rakyat tidak semakin terkikis oleh praktik pembangunan yang hanya indah di atas kertas, namun rapuh di lapangan.
Reporter : Ucok Gultom.