
BINJAI ( SUMUT ) – Kondisi Kantor Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Binjai yang saat ini terlihat mangkrak dan terbengkalai memicu keprihatinan dari berbagai kalangan pemuda. Salah satunya datang dari Ibrahim Bazhier selaku Wakil Sekretaris Gerakan Pemuda Al-Washliyah Kota Binjai sekaligus Aktivis Mahasiswa dan kepemudaan.
Dalam pernyataannya, Ibrahim menilai bahwa kondisi kantor KNPI yang tidak terurus mencederai nilai perjuangan dan marwah organisasi kepemudaan di Kota Binjai.
KNPI adalah simbol persatuan pemuda. Sangat disayangkan jika kantornya justru terbengkalai seperti sekarang. Ini mencerminkan ketidak pedulian atas aset bersama yang seharusnya dijaga, ujar Ibrahim.
Ia menyoroti bahwa dualisme kepengurusan KNPI Binjai diduga menjadi penyebab utama tidak adanya pihak yang bertanggung jawab atas kondisi gedung tersebut.Hal ini, menurutnya, berpotensi membuka ruang penyalahgunaan kantor oleh masyarakat atau pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
Sebagai bentuk kepedulian, Ibrahim menyerukan agar Pemerintah Kota Binjai mengambil alih pengelolaan kantor KNPI untuk sementara waktu, sampai terbentuk kepengurusan baru yang sah dan berkomitmen terhadap revitalisasi fungsi organisasi.
Ini demi kebaikan bersama.Jangan sampai kantor yang semestinya menjadi pusat aktivitas Pemuda justru menjadi aset yang terlantar dan disalahgunakan, tegasnya.
Ibrahim berharap Pemerintah Kota Binjai dapat mengambil langkah cepat dan bijak dalam menyikapi persoalan ini agar kantor KNPI kembali dapat difungsikan sebagaimana mestinya sebagai pusat koordinasi dan aktivitas kepemudaan di kota Binjai.
Harapan kami, langkah ini dapat menjadi solidified sementara yang konstruktif demi menjaga marwah dan fungsi kantor KNPI sebagai rumah besar pemuda, serta mencegah terjadinya penyalahgunaan fasilitas yang berdampak negatif bagi citra organisasi kepemudaan di mata publik,harapnya.
Reporter : PB.