![]()
Buser24.Com.Besitang Langkat (Sumut), – Bila bercerita tentang peraturan yang ada,tentu para Pegawai Negri Sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN),mereka masing – masing telah memahaminya secara seksama (Tupoksi) Tugas Pokok & Pungsi diinstansi dimana mereka ditempatkan oleh pimpinannya.
Namun tidaklah seperti kedua oknum abdi Negara ini,seperti si – Nurul Ashadi,SE,Nip-197510141998031002 dan Richar Berry Ginting,S.sos,misalnya,kedua orang yang bernaung di- KORPRI,ini sungguh bertolak belakang, bahkan mereka dengan sengaja diduga kuat telah mengangkangi peraturan Pemerintah juga pimpinan tempatnya bekerja.
Impormasi yang diperoleh,Buser 24.Com,sebelumnya Nurul Ashadi yang dimutasi dari Kecamatan Secanggang dan ditempatkan diKelurahan Kampung Lama,menjabat sebagai Trantib,kuat dugaan hingga kini batang hidungnya tidak pernah masuk kerja dan tidak diketahui apa alasannya,namun selentingan yang beredar luas kalau dirinya ( Nurul Ashadi ) telah dilaporkan atasannya kepihak yang berkompeten distabat,namun disayangkan tidak diketahui halayak apa sanksi yang dijatuhkan padanya.
Lain halnya si – Richar Berry Ginting,ini untuk menghindari masalah dia memakai jurus ilmu ” Tolak Bala ” hadir di setiap hari Senin juga dihari – hari besar kenegaraan,praktik ini dilakukannya untuk mengelabui agar terkesan dirinya mematuhi peraturan padahal issu yang berkembang RBG ini mempunyai usaha Legal di- Medan untuk menambah prekonomian keluarganya,namun tidak disadari bahwa tindakannya sebagai Abdi Negara menjurus Ilegal,” karena jarang masuk kantor “.
Kepala Kantor Kelurahan,Pekan Besitang,Jamal,pada Buser 24.Com,saat dikonpirmasi Kamis (5/9/2024,siang,saat ditanya keberadaan si Richar,”belum saya lihat,Bang keberadaan dia,mungkin saja di kantor Camat,’ Dah lah Bang capek saya menasehatinya,biarkanlah,” ucap Lurah dengan nada kesal.
Sementara dilain pihak,Yahya Sitepu,selaku Bendahara Kecamatan Besitang merasa miris melihat perilaku si Richar,” Jarang masuk kerja namun tungkinnya terus diterima,” ungkab singkat,Yahya Sitepu,dengan nada kesal.
Reporter : Ucok Gultom.
