 
                 
DOLOK MASIHUL | Buser24.com – Sudah terhitung sejak sebulan yang lalu atas kasus pencemaran nama baik terhadap warga Blok 9 inisial AS Alias Sitorus Pane (62) di tuduh menutupi pencuri dan menyembunyikan buah perkebunan kelapa sawit (PKS) milik PT Socfindo Bangun Bandar (SBB) Dolok Masihul Selasa (21/5) lalu.
Namun sampai saat ini belum juga ada perdamaian dari Pihak PT Socfin Indonesia / Anak BUMN, yang dinilai Arogan dan tidak ber adab kepada orang tua, yang di lakukan oleh oknum Perkebunan PT SBB dengan inisial RS dengan mem bentak – bentak korbannya Inisial AS alias Sitorus Pane (62) pr yang dituduh mencuri, Selasa 21/5 pekan lalu.
Dalam pemberitaan sebelumnya korban Inisial AS (62) Pr saat dikonfirmasi media ini Ia menceritakan, Staf perkebunan PT Socfindo Bangun Bandar (SBB ) membentak nya, bukan itu saja staf SBB ini juga menuduh mencuri buah kelapa sawit. Sabtu 22/6/2024
Atas kejadian itu media ini mencoba konfirmasi Ia merasa tidak bersalah atas tuduhan yang dilontarkannya terhadap korban, AS Sitorus Pane (62) Pr, di salah satu warung tepatnya di samping pabrik PT SBB. Kamis 23/5 pekan lalu.
Kemudian media ini konfirmasi WS PT SBB bertemu diruangan kerjanya, WS sudah menyampaikan kepada Staf / pengurus, sudah saya sampaikan kepengurus bang, katanya saat di konfirmasi media ini.
Kuat dugaan Oknum Asisten R S (pelaku ) dilindungi oleh Maneger PT Socfindo SBB Dolok Masihul, Inisial FZ alias Sitorus Pane, disinyalir tutup mata tutup telinga atas kelakuan bawahannya yang arogan dan tidak punya hati kebal hukum.
Masih Korban AS Sitorus Pane saat berbincang korban sampai saat ini masih dengan sedih dari raut wajah dari mata AS P (62) nya meneteskan air mata, Ia tidak terima di tuduh mencuri buah kelapa sawit Milik PT SBB. Kamis 19/6/2024.
Disebapkan Oknum PT SBB langsung menuduh nya mencuri dan menyembunyikan pencuri, ibu sembunyikan pencuri ya,,!! Kata oknum Perkebunan PT SBB kepada korban, sembari Oknum SBB mengacak – acak buah kelapa sawit milik korban, atas keterangan korban kepada media ini.
Kronologi kejadian oknum PT Socfindo itu juga memilih buah kelapa sawit milik korban, dan oknum PT SBB memisahkan tiga (3) janjang dan mengatakan ini sawit kami red (pt SBB) sembari melakukan pemeriksaan, tunggu dulu jangan ditimbang kami masih memeriksa buah kelapa sawit ini, panggil tukan eggrek perkebunan apakah sama atau tidak potongan tandannya kata oknum PT SBB yang tak beradab itu kepada korban.
Setelah dilakukan croscek potongan di antara buah kelapa sawit sebanyak 12 tandan / janjang tersebut ternyata tidak ada ditemukan tandan kelapa sawit milik perkebun PT BBS yang di sangkakan oknum Asisten yang inisialnya RS tidak terbukti.
Demikian dari pihak keluarga korban inidial AS alias br Sitorus Pane (62) menyebutkan menyatakan keberatan serta meminta Kepada PT Socfindo Bangun Bandar (SBB) agar mencabut perkataan itu, segera minta maaf dan berdamai, mereka tidak terima ibu nya di perlakukan seperti itu, dikatakan pencuri dan dituduh menyembunyikan maling.
Pihak keluarga korban juga meminta kepada Manager Perkebunan PT SBB ini agar memerintahkan bawahannya untuk berdamai dan minta maaf kepada korban.
Atas perlakuan Oknum Perkebunan PT SBB yang meresahkan masyarakat harus di pecat dari jabatan Asisten, ujar keluarga korban.
Selain itu media ini mencoba untuk Confirmasi untuk menemui Maneger perkebunan Kelapa Sawit (PKS) PT Socfindo Bangun Bandar Dolok Masihul Namun belum Berhasil, hingga berita ini di terbitkan. bersambung
( HL 24|| Editor L Bagus)

 
         
        