![]()
SERGAI || Buser24.com – Serentak di 17 kecamatan dari 237 Pemerintah Desa (Pemdes) se Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara telah melakukan KUNKER (kunjungan kerja) atau studi banding Kepala Desa (Kades) ke kabupaten Trenggalek propinsi Jawa Timur. Jumat (07/06/2024). Pekan lalu.
Disinyalir Biaya Kunjungan Kerja Camat dan kepala Desa Se Kabupaten Serdang Bedagai Menelan Biaya Rp 2, 8 Miliar
Kunjungan kerja ke kabupaten Trenggalek Jawa Timur oleh seluruh kepala desa di kabupaten Serdang Bedagai tersebut informasinya adalah untuk studi referensi di pemerintahan desa, di dalam pengelolaan anggaran Dana Desa (DD) dan program Adipura Desa. Diduga hanya fiktif.
Walau minim dan sulitnya untuk ke transparanan informasi publik di pemerintahan kabupaten Serdang Bedagai, sehingga untuk mendapatkan keterangan yang berimbang dari pejabat pemerintah terkait, terutama dalam hal visi misi kunjungan kerja kepala desa ke Trenggalek yang sulit di ketahui oleh publik tersebut sehingga menggiring opini masyarakat bahwa di duga kegiatan itu tidak bermanfaat dan hanya menghambur – hamburkan uang negara saja, diminta kepada KPK segera mengusut.
Pasalnya anggaran yang dipakai oleh kepala desa se kab sergai ADD pertahun, sebelumnya Para pemerintahan desa setelah mendapat Anggaran Dana Desa (ADD) tahun 2024. Juga beberapa kepala desa sedang berbincang bersama teman kepala desa tepatnya Di kantin kecamatan menceritakan bahwa mereka hanya jalan jalan di trenggalek dan ke malang jawa timur dengan ke surabaya, Kata oknum Kepala desa.
tidur di hotel jalan jalan dan menikmati uang Anggaran dana desa tersebut.
Diketahui sebelumnya pemerintahan Desa (Kepala Desa) pada tahun 2023 juga bersama Bupati serdang Bedagai H Darma Wijaya, dan Kadis PMD Fajar Simbolon, juga bersama kepala desa melaksaksanakan kunker, namun setahun berlalu tidak ada perkembangan desa. Hanya menghabiskan anggaran Dana Desa, dan uang pribadi.
Dalam acara kunker di 237 kepala desa ke Trenggalek bahwa informasi yang dikutip dari beberapa sumber , titik acara tersebut di laksanakan di ROYAL ORCHID GARDEN HOTEL yang di hadiri Bupati Kabupaten Serdang Bedagai H Darma Wijaya bersama wakilnya H Adlin Tambunan termaksud Kepala Dinas PMD Kabupaten Sergai Pajar Simbolon, Kapolres Sergai AKBP Oxy Yudha Pratesta, serta 17 camat yang ada di kabupaten Serdang Bedagai Beserta sejumlah undangan lainnya. Namun sangat di sayangkan atas kegiatan kunker yang sampai saat ini tidak membawa manfaat kepada masyarakat Se kab Serdang Bedagai.
Untuk diketahui Keberangkatan kunjungan kerja tersebut di duga menelan anggaran 12 juta per kepala desa di 237 desa yang ada di kabupaten Serdang Bedagai jumlah keseluruhannya anggaran yang terkumpul adalah 2.844 milyaran rupiah,
dengan surat perintah yang saat ini belum di ketahui oleh publik dari siapa yang mengeluarkan surat tersebut,
Fitrianti sebagai Camat Sei Rampah di Kabupaten Serdang Bedagai saat di konfirmasi melalui what’s up nya mengenai keberangkatan seluruh kepala desa termaksud camat ke kabupaten Trenggalek Jawa Timur mengatakan,” Bahwa dalam kegiatan tersebut adalah kunjungan kerja ( kunker) dan studi referensi tentang pengolahan keuangan anggaran dana desa dan program Adi pura desa. mengenai kegiatan tersebut benar di selenggarakan di royal Orchid garden hotel.
Sementara itu Elmiati sebagai camat Dolok Masihul ketika di pertanyakan tentang keberangkatan seluruh kepala desa nya ke kabupaten Trenggalek dalam rangka dan tema apa tidak memberikan jawaban apapun , Bahkan awak media kembali mempertanyakan selain kepala desa dan camat siapa saja yang hadir.
Hal Ini, benar – benar mencerminkan keangkuhan seorang pemimpin publik yang tidak layak menjadi contoh dan camat di indikasi telah kangkangi undang – undang keterbukaan informasi publik no 14 tahun 2008 lebih tepatnya tidak bersinergi dengan awak media.
Lanjut tentang biaya keberangkatan kepala desa dan camat ke Trenggalek yang informasinya per kepala desa di bebankan 12 juta rupiah.
Ketua APDESI kecamatan Dolok Masihul kepala desa Pendi juga ketika di konfirmasi lewat WA mengenai keberangkatan ke kabupaten Trenggalek beserta rekan – rekan kepala desa lainya yang mempertanyakan anggaran 12 juta per kepala desa untuk keberangkatan kunker tersebut, Pendi tidak menjawabnya.
“Sementara acara kunker seluruh kepala desa dari kabupaten Serdang Bedagai Sumut ke kabupaten Trenggalek Jawa Timur yang dilanjutkan dengan konfirmasi dengan pemaparan yang di indikasi tidak transparan itu masyarakat mempertanyakan dugaan adanya penyalah gunaan anggaran dana desa dan seluruh camat yang ikut berangkat ke Trenggalek di duga semua di bebankan dengan biaya dari Anggaran Dana Desa.(ADD),,, !!!??
Dikutip dari statemen oleh lembaga
Lembaga Pemberantas Korupsi mengatakan, pihak pemerintah baik di desa, kecamatan dan kabupaten Serdang Bedagai agar mematuhi undang – undang keterbukaan informasi publik no 14 tahun 2008 dan kasus dugaan penyalah gunaan dana desa dalam kegiatan kunker di 237 kepala desa ke kabupaten Trenggalek propinsi Jawa Timur agar kiranya pihak kejaksaan tinggi Sumatera Utara ( kejatisu ) untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut “pungkas H.R selaku anggota LPK.
(HL 24 || Editor L Bagus).
