
Buser24,com.Lombok Timur-Sejumlah pedagang di Pasar Pancor, Kota Selong Kabupaten Lombok timur, keluhkan kondisi lapak yang sudah tidak layak ditempati, Pasalnya atap lapak pasar tradisional tersebut rusak parah tanpa diperhatikan oleh pihak berwenang.
Ketika musim penghujan datang atap bocor dan menimbulkan genangan di lantai. Kondisi itu membuat pedagang maupun pembeli tak nyaman dan para pedagang penghuni lapak harus putar otak untuk mengamankan dagangannya.
Terlihat di salah satu tempat lapak pedagang ikan, Dimana lapak yang ditempati dengan atap bocor karena lapuk termakan usia. Itu juga terlihat ada beberapa tempat di sana jika hujan seperti layaknya tidak beratap karena air hujan tidak ada yang menghalangi dengan kondisi atap yang bocor sana sini.
“kalau musim hujan bukan bocor lagi tapi kayak hujan langsung karena bocor sana sini,” ujar NR, salah seorang pedagang di Pasar Pancor, Selasa ( 8/8/23).
NR mengaku jika hujan dirinya harus pintang panting memindahkan
dagangannya. Jika tidak dagangannya langsung basah terkena air hujan. Ditambah lagi dengan kondisi yang kotor akan menambah suasana yang memperihatinkan. Padahal Ia mengakui tetap membayar biaya retribusi setiap hari.
“Apa tidak ada biaya perbaikan dari retribusi yang kita punguti setiap hari. Apa cuma mrngambil keuntungan dari kami para pedagang kecil ini tanpa harus memperhatikan kondisi tempat kami. Kemana hasil retribusi itu,” tanyanya.
Hal lain yang tak kalah menyedihkan, dibeberapa sisi pasar di rasa minimnya perawatan pasar. Sebab, banyak kios tutup. Pembeli pun sepi.
Kondisi serupa juga terjadi di bagian tengah pasar. Tepatnya di lapak pedagang sayuran. Atap penghubung antara pedagang yang satu dan lainnya hanya berupa atap bocor dan paranet. Itu pun sudah terlihat koyak.
“Kalau hujan ya sayur-sayur banyak yang kena air. Biasanya ditutup plastik,” ungkap NR, salah seorang pedagang sayuran.
Musim kemarau memang bukan menjadi permasalahan. Namun, saat penghujan, pedagang harus memutar otak untuk menyelamatkan dagangannya. Jika kondisi itu terus berlanjut, pedagang ikut merugi. Sebab, pembeli enggan datang ke pasar. “Kalau terus seperti ini kan bisa rugi. Yang beli nggak nyaman, kita yang kehilangan pelanggan,” ujarnya.
Dia berharap pemerintah kabupaten lombok timur segera memberi solusi. Tak hanya soal atap bocor, tetapi juga bagaimana menggairahkan pasar. Menarik minat masyarakat untuk berbelanja di sana. Sebab, banyak orang yang menggantungkan hidupnya di pasar tersebut
“Jangan pemerintah mengambil kewajiban kami setiap hari, tapi hak kami selaku pedangang dari segi tempat saja tidak diperhatikan,” pungkasnya.(Purnomo)