
Buser24.com | MUARA ENIM — Diduga merasa dikelabui oleh Kepala Desa dan Ketua BPD nya, kantor kepala desa Gumai di datangi oleh warganya sendiri, ada lebih kurang 70 orang warga Desa Gumai, Kecamatan Gelumbang, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan, senin 3/4
Mereka merangsak ke kantor Kepala Desa, mempertanyakan Perihal ‘Penjualan Lahan / Tanah Adat’. yang menurut warga terkesan tidak transparan seakan jadi ajang makanan bancakan’ bagi kalangan Perangkat desa dan kroni-kroninya saja.
Puluhan warga yang datang berdemo di Kantor Kepala desa Gumai tersebut, menuntut adanya dana kompensasi yang telah di janjikan, atas Lahan yang disebut warga telah dijual oleh Kades bersama Ketua BPD nya.
Adapun lahan yang dimaksud diketahui selama ini merupakan Area Rawa Gambut di wilayah desa gumai dengan luas mencapai lebih kurang +-1000 hektar, yang di ketahui beberapa bulan lalu dilakukan Landclearing serta dibuat kanal-kanal siring.
Namun yang di herankan warga Gumai sekarang ini, berdasarkan keterangan dari beberapa warga sebagai narasumber, yang nama nya tidak mau di sebutkan, kepada tim Awak media, mereka sangat merasa di bodohi,.”red. “pihak warga tidak tau secara rinci perihal dijual kepada pihak mana..? apakah perorangan ataukah kepada perusahaan…?, Sehingga kami warga gumai sendiri tidak juga tahu dengan jelas peruntukan penggarapan lahan tersebut nantinya akan digunakan untuk perkebunan apa jelas mereka.
Lantaran menurut Penuturan warga sekitar pada awal sebelum penggarapan lahan, sepengetahuan mereka hanya ada beberapa orang warga saja yang diajak mupakat oleh pihak Pemeritah desa Gumai, yang di sampaikan MA (47) (Nama Disamarkan) sebagian besar warga Desa tidak mendapat informasi yang jelas sertarincian mengenai rencana garapan lahan tersebut.
Hingga akhirnya setelah sekitar 3 (tiga) bulan lalu, setelah beberapa perwakilan warga Gumai meninjau lokasi lahan tersebut, ternyata proses penggarapan sudah mencapai tahap perampungan. Warga gumai ini pun seakan baru tersadarkan bahwa mereka seperti akan di kelabui/bodoh bahkan dilewatkan saja oleh Pihak Kades beserta kroni-kroninya.
“Pecak nak mereka makan… Dewek bie…, madak’i,,red (Seperti mau dimakan mereka sendiri), sampai sekarang lahan tersebut hampir selesai digarap. kanal siring lah sudah dibuat, tinggal tunggu tanam, tidak ada kompensasi untuk warga, Terang (MA) itu tanah adat, punya masyarakat bersama seluruh warga Gumai ini.” gerutu MA bersama warga lainnya,. saat menceritakan perihal Polemik Lahan Adat di Desanya, kepada awak media.
Sementara itu di tepat terpisah Kepala Desa Gumai (Firdaus) Saat di hubungi Awak media melalui pesan whatsApp. Selasa tanggal 4 Afril 2023) Dengan nada baik mengatakan, “memang benar kemaren ada warga datang ke kantor desa berkenaan dengan lahan yang ada di wilayah desa Gumai, kalau kamu ini memang dari media, bapak ini ingin konfirmasi silahkan datang, mohon maaf jika melalui /WA ini, nanti kurang pas penyampaian kami,.tutupnya”. Sebagai Kepala desa seakan tak mau di Konfirmasi Via whatsApp.
dengan ada nya keterangan kepala desa tersebut Tim media belum menemukan keterangan yang jelas tentang dari kepala desa perihal polemik lahan adat di desa gumai kecamatan gelumbang tersebut, sampai berita ini di tayangkan warga juga masih belum menemukan titik terang terkait lahan yang di resahkan warga apa benar- benar terjual oleh kades dan BPD nya.
Rep: jnd-Tim
Editor:LB