![]()
BUSER24.COM, Lombok Timur (NTB) -Siapa sangka, di balik tembok Lapas Selong, suara sapi kini menjadi simbol perubahan.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Selong menggandeng Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur untuk membina warga binaan pemasyarakatan (WBP) agar memiliki keterampilan beternak dan berwirausaha setelah bebas.
Kolaborasi ini diresmikan melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang digelar di Pos SAE Menanga Baris, Selasa (22/10).
Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur beserta Sekretaris Dinas dan Kabid Kesehatan Hewan, serta Kalapas Ahmad Sihabudin dan jajaran struktural Lapas Selong.
Kerja sama ini bukan sekadar formalitas, tapi langkah nyata menyiapkan WBP menjadi peternak mandiri. Melalui program ini, warga binaan akan mendapatkan pelatihan teknis budidaya sapi, manajemen pakan, dan pengelolaan kesehatan hewan — langsung dari tenaga ahli Dinas Peternakan.Semua dirancang agar keterampilan yang mereka pelajari benar-benar bisa diterapkan ketika kembali ke masyarakat.
“Kami ingin pembinaan di Lapas Selong tidak hanya membuat warga binaan ‘baik di dalam’, tapi juga siap mandiri ketika di luar. Peternakan ini bukan cuma proyek sapi, tapi proyek perubahan,” ujar Kalapas Ahmad Sihabudin dengan penuh semangat.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Lombok Timur menyampaikan dukungannya untuk pengembangan ternak sapi yang sudah berjalan. Bahkan, dinas berencana menambah sektor unggas — khususnya ayam petelur — guna mendukung program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Langkah ini disambut antusias, karena tak hanya memperluas kegiatan produktif di Pos SAE, tetapi juga membuka peluang bagi WBP untuk belajar wirausaha sejak dini.
Mereka tak sekadar diajari memberi makan sapi, tapi juga cara berpikir mandiri dan produktif.
Dengan semangat kolaborasi ini, pembinaan di Lapas Selong kini memasuki babak baru: dari disiplin menuju kemandirian.
Sebab di balik jeruji, ada harapan yang tumbuh bersama ternak — harapan bahwa setiap orang bisa punya kesempatan kedua untuk menata hidup.
