Buser24.com- Kota Kapur Bangka. Menjadi kebanggaan tersendiri masyarakat Desa Kota Kapur dan desa Air Pandan. Tegaknya jembatan penghubung antara 2 (dua) desa sebelumnya dipisahkan sungai menduk kini dengan mudah dapat dilalui oleh masyarakat dengan akses kesedian jembatan gantung yang belum lama ini di bangun oleh pemerintah Provinsi kepulauan bangka belitung yang juga di resmikan oleh Erzaldi Rosman Gubenur kepulauan bangka belitung pada 14 /01/2021 yang lalu.
Jembatan Gandung dengan posisi koordinat S 02°22’9.66″6 – L 105°827″89.7 panjang bentangan keseluruhan 96 meter lantai dilapisi plat bordes, tipe bangunan atas gantung kontruksi baja dan berpondasi spun pile ukuran 350 mm dengan kepala jembatan Blok plton + block ankur, diharapkan kontruksi jembatan gantung stabil dengan kekuatan sesuai harapan ir sipil dalam perencanaan pembangunan kontruksi jembatan gantung dinamakan jembatan “Barakah”
Tampaknya sang ir sipil dari perancangan jembatan gantung barakah sebelumnya tidak melupakan peringatan kepada pengguna jembatan yang akan melintasi dengan membuat papan reklame bertuliskan
Pemberitahuan Tata Cara Melintas Jembatan Gantung:
1. Harus antri berurutan jumlah
maksimal 40 orang pada waktu
yang bersamaan dan tidak boleh
berkelompok.
2. Dilarang bermain main, berlari dan
berpoto (selfie) diatas jembatan.
3. Jangan bersandar pada jembatan
4. Anak anak diwajibkan dalam
pengawasan orang dewasa ketika
melintasi
5. Dilarang menyerang pada saat
hujan deras/banjir
6. Menjaga kerapihan dan kebersihan
diarea jembatan gantung
7. Roda 4 (empat) dilarang melintasi
kecuali ambulance.
Tulisan pada reklame justru menjadi gunjingan warga maupun pembaca pasalnya pada point penulisan yang diangap tidak sesuai dilapangan. Seperti halnya pada kolom no 7..bagaimana mau melintasi kendaraan roda 4 lebarnya jembatan saja tidak sepandan dengan roda 4 hingga menjadi pertanyaan warga yang dimaksut ambulance seperti apa yang bisa melintasi jembatan, untuk kendaraan roda 2 saja sulit jika mau lewat ujar amang tua asal desa air pandan saat membantu dua orang ibu ibu yang hendak melintasi jembatan, dengan susah payahnya.
Berbeda oleh kalangan remaja saat dikonfirmasi mengambil begron photo di atas jembatan mengatakan bagi kami jembatan ini bagus menjadi kebanggaan kami yang tinggal di kampung, karena tempat ini jadi kami sebagai hiburan di kampung kok dak boleh photo di jembatan lagian dak mungkin pula kami lari lari dijembatan ini takut pulak jembatannya goyang’ ujarnya.
Reporter : Fr